Jadikan Dunia Hiburan untuk Jalan Dakwah, Pipik Larang Abizar Al Ghifari Adegan Vulgar

- Rabu, 11 Januari 2023 | 13:54 WIB
Ummi Pipik dan Abidzar. (Instagram/@_ummi_pipik_)
Ummi Pipik dan Abidzar. (Instagram/@_ummi_pipik_)

Ibunda dari Abizar Al Ghifari yakni Pipik Dian Irawati mengatakan bahwa dirinya selalu memberikan batasan kepada sang putra saat pengambilan adegan dalam film, termasuk adegan vulgar.

"Oh iya (memberikan batasan adegan untuk Abidzar). Baik itu film atau serial, semuanya saat dia dapat tawaran, dia kasih tahu dulu ke saya. Ada skrip misalnya, saya baca dulu," ungkap Pipik saat dijumpai pada acara Gala Premier “Balada Si Roy” di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Selasa (10/1/2023) seperti dilansir ANTARA.

"Saya bilang sama managemennya, kalau ada adegan yang vulgar, tolong digantiin. Pakai stuntman. Dan mereka mengiyakan," imbuhnya.

Lebih lanjut, perempuan yang akrab disapa Umi Pipik itu mengatakan bahwa dirinya sudah berpesan kepada Abizar untuk menjadikan dunia hiburan sebagai jalan dakwah.

BACA JUGA: Adiba Diisukan Dilamar Egy Maulana Vikri, Umi Pipik: Saling Mempersiapkan Diri

Pipik juga bangga, meskipun Abizar kini disibukkan dengan proses syuting namun putranya itu tak lupa untuk selalu beribadah.

"Saya bilang, kalau sudah terjun ke dunia hiburan, jadikan dunia kamu sebagai jalan dakwah kamu. Jangan kamu merasa lebih baik. Tapi dengan kita bicara hal-hal baik kan bisa sebagai dakwah," ujar Pipik.

"Alhamdulillah di syuting ini, saya banyak dapat informasi dari orang-orang sekitar tempat dia syuting di Banten. Selagi break, dia sering pegang al-quran, dibaca," sambungnya.

Abizar Al Ghifari sendiri merupakan anak kedua dari Pipik Dian Irawati dan almarhum Ustadz Jefri Al Buchori. Abizar pun ditunjuk untuk memerankan karakter Roy dalam “Balada Si Roy”.

-
Abidzar merasa berat jadi anak ustaz (Instagram/abidzar73)

BACA JUGA: Alasan Umi Pipik Dulu Rahasiakan Uje Poligami Punya Tiga Istri: Saya Masih Butuh Nafkah

Film yang diangkat dari novel karya Gol A Gong itu berkisah tentang Roy yang merupakan murid baru pemberontak yang harus beradaptasi dengan kehidupan barunya di kota pesisir kecil. Perjuangan di kota kecil membawanya pada perjalanan pencarian jati diri, persahabatan, cinta dan menunjukkan wajah asli masyarakat Indonesia di tahun 1980-an.

Kala itu, novel tersebut cukup sukses dan banyak dikenal masyarakat Indonesia. Bahkan saat itu novel “Balada Si Roy” sudah terjual hingga lebih dari 300 ribu eksemplar.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X