Heboh Kata 'Anjay' Lutfi Agizal Hingga ke KPAI, Dokter Tirta: Berlebihan, Sudahlah Bubar

- Senin, 31 Agustus 2020 | 15:26 WIB
Kiri: Lutfi Agizal. (Instagram/@lutfiagizal). Kanan: Dokter Tirta. (Instagram/@dr.tirta)
Kiri: Lutfi Agizal. (Instagram/@lutfiagizal). Kanan: Dokter Tirta. (Instagram/@dr.tirta)

Publik masih dihebohkan dengan problematika kata "anjay", yang berujung ancaman pidana, jika mengucapkan kata tersebut. Hal itu tertuang dalam surat Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA).

Surat tersebut dikeluarkan, setelah Lutfi Agizal membuat laporan lantaran adanya seorang anak kecil, yang mengucapkan kata "anjay". Di saat Lutfi senang karena laporannya direspon Komnas PA, sejumlah publik figur dan netizen justru berbondong-bondong menghujat Lutfi.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Lutfi Agizal S.Psi (@lutfiagizal) on

Bahkan, dokter Tirta, yang dikenal sering berbicara soal Covid-19,  ikut berkomentar terkait kasus kata "anjay" ini. Dalam kolom komentar di unggahan Lutfi, dr Tirta mengakui bahwa kata "anjay" adalah salah satu kata yang sering diucapkannya.

Bahkan kata itu menurut dr Tirta, sudah dipelajarinya sejak ia duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

"Oh baru baca akhirnya. Ternyata mengenai tulisan anjay. Kalau aku, banyak urusan lain yang lebih penting. Anjay, jancuk, asu itu kata-kata yang jujur saya sering ucapin bareng kawan saya. Dan setauku aku belajar sejak SD itu," komentar dr Tirta.

-
Komentar Dokter Tirta. (Instagram/@dr.tirta)

Meski sering disebutkannya di depan teman-temannya, namun ia enggan menyebutkan kata itu di depan anak-anaknya. Lewat tulisan itu, dr Tirta menilai bahwa aksi Lutfi yang membuat laporan ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berlebihan alias lebay.

"Menurutku, tindakanmu ke KPAI berlebihan pak. Sudahlah," tambahnya.

Dr Tirta menambahkan, masih banyak urusan negara yang lebih penting ketimbang mengurusi persoalan kata "anjay". Mulai dari Covid-19 yang tak kunjung usai hingga pemulihan ekonomi.

"Negara masih gaduh pekara Covid, UU Penyiaran, pemulihan ekonomi. Saranku, sudahlah. Nikmati hidup. Sudah sudah, bubar," tutup dr Tirta.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X