Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia (LBH Apik) mengakui adanya salah satu korban dugaan pelecehan seksual yang mencabut laporannya terhadap Gofar Hilman. Namun demikian, masih ada sejumlah korban yang didampingi LBH Apik terkait dugaan pelecehaan seksual yang dilakukan YouTuber 38 tahun tersebut.
"Pada 10 Februari 2022, LBH AApik Jakarta menerima permohonan pencabutan kuasa hukum dari salah satu korban yang kami dampingi. Kami menghargai permohonan dan keputusannya, terlepas dari apapaun alasan yang dimiliki korban saat itu, dan tindakan yang diambil setelahnya," demikian peryataan tertulis LBH Apik dikutip Indozone, Minggu (13/2/2022).
Pihak LBH Apik juga menyampaikan, korban turut mencabut laporannya di hari yang sama mediasi bersama Gofar Hilman dilakukan. Pihak LBH Apik menekankan, peristiwa ini terjadi di hari yang sama dengan permohonan pencabutan surat kuasa kepada mereka.
Meski demikian, masih ada sejumlah korban dan saksi yang didampingi LBH Apik terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Gofar Hilman. Pihak LBH Apik meminta para pihak yang terlibatl dalam pendampingan psikologi, pelaporan, dan koordinasi ke kepolisian, serta Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, untuk menjaga kerahasiaan data pribadi dari korban dan saksi tersebut. Mereka juga diminta menghormati persetujuan dari korban dan saksi terkait dengan update yang disampaikan ke publik.
"Kami masih berjalan bersama dengan korban dan saksi lainnya," kata LBH Apik.
Sebelumnya, LBH Apik membuka aduan untuk korban dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan Gofar Hilman. Pos pengaduan dibuka melalui kontak email: aduankorban.gh@awaskbgo.id serta akun Instagram @aduankorban.gh
Pada 17 Juni 2021, LBH Apik telah menerima 8 aduan kasus pelecehan yang diduga dilakukan Gofar Hilman, termasuk dari pemilik akun Twitter @quweenjojo bernama Hafsyarina Sufa Rebowo atau yang biasa dipanggil Syerin.
Melalui akun Twitternya, Syerin mengaku cuitannya pada Juni 2021 yang menyebut dirinya menjadi korban pelecehan seksual oleh Gofar Hilman, tidak benar adanya. Dia mengaku hal tersebut merupakan karangannya karean mengalami gangguan mental delusional terhadap dirinya.
