Baru-baru ini, Rafael Tan yang merupakan salah satu personel boyband SMASH, berbagi kisah hidupnya yang ternyata sampai berjualan makanan setelah kehilangan pekerjaan sejak pandemi Covid-19 melanda.
Dalam kanal YouTube Daniel Mananta, di awal tahun 2020 lalu, SMASH sebenarnya sudah mulai aktif lagi setelah sempat rehat beberapa waktu. Namun sayang, aktivitas mereka langsung terhenti lantaran pandemi. Melihat hal ini, Rafael blak-blakan mengaku bahwa dirinya sedih saat semua kegiatannya harus berhenti.
"Sedih sih karena gak cuma SMASH aja yang distop. Semua kegiatan gue juga distop, gara-gara pandemi itu, gue ngerasain imbasnya," tutur Rafael kepada Daniel seperti dilihat INDOZONE.
Lantaran tak ada job sejak pandemi melanda, Rafael kemudian putar otak dengan berjualan makanan yang prosesnya dilakukan sendiri.
"Gua sampai jualan makanan yang dibikin sendiri setiap hari, karena bener-bener saat itu job-nya nggak ada," tambahnya.
Baca juga: Rafael Tan Bagikan Kisah Pilu, Impian Jadi Penyanyi Hancur Seketika saat Orang Tua Cerai
Rafael menegaskan, dirinya saat itu harus jualan makanan bukan karena ikut-ikutan trend, melainkan karena ingin tetap bertahan hidup. Pasalnya kata Rafael, dia harus memenuhi kebutuhan ibunya dan menutupi cicilan yang dimiliki.
"Harus survive pada saat itu. Gue juga ada beberapa tanggungan kayak misalnya nyokap juga perbulan harus gue penuhin, ada beberapa cicilan yang harus ditanggung juga dan gua pikir waduhh gila kalo gue gak kerja-kerja, lama-lama tabungan gue abis gimana ya gitu," tegasnya.
Pria dengan nama asli Rafael Landry Tanubrata ini menjelaskan, bisnis kuliner berupa bakso aci itu dibuatnya sendiri.
"Bakso aci yang bener gue bikin sendiri, kayak gue ngulenin sendiri. Gue telpon adek gue gimana nih resepnya apa ya. Terus dapat pesanan, kadang sepi juga, kadang-kadang rame dan akhirnya kewalahan, nggak sempet, telat, wah semualah ngurusin sendiri," ceritanya.
Dikenal sebagai salah satu personel boyband ternama di Indonesia, rasa malu sempat menyinggahi Rafael saat dirinya memutuskan untuk jualan bakso aci.
"Dulu sebelum gue jualan juga gue mikirnya, wah gua malu banget nih gitu. Pasti orang-orang negliat lu sampe jualan makanan gini berarti udah gak dapet pemasukan sama sekali gitu," ungkapnya.
Namun, Rafael menyadari bahwa ego itu harus dihilangkan, agar tetap bisa bertahan hidup di Jakarta, saat tak memiliki pekerjaan.
"Tapi mau gimana lagi, gue harus kalahin ego itu yang bikin gue malu. Yaudah gue harus bertahan di Jakarta dengan pengeluaran yang lumayan pastinya untuk bayar listrik, dan sebagainya. Jadi yah gua siaplah untuk menanggung malu," sambungnya.
