Barbie Kumalasari mengungkapkan dirinya trauma atas kasus pencurian yang berulang kali menimpa dirinya di tahun ini. Tak hanya pencurian kalung senilai Rp400 juta pada Maret 2022 lalu, ia juga mengalami nasib nahas dengan pembobolan mobilnya pada 23 Desember 2022 lalu.
"Trauma karena ini, kan, pertama kali (mobil dibobol). Maksudnya begini aku waktu kalung dijambret saja sudah trauma banget, sampai circleku aku kecilin," tuturnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan baru-baru ini.
"Baru turun berapa detik (dari mobil) tiba-tiba cowok dari lawan arah ngedeketin aku, aku sudah sampingin tasku, waktu itu kalungku besar dan gak pake baju terlalu terbuka, tapi kok itu yang diambil. Jadi kan udah berencana, tapi sampai saat ini sudah laporan, nothing," sambung dia.
Baca Juga: Barbie Kumalasari Beberkan Kronologi Insiden Pembobolan Mobilnya: Padahal Ramai
Barbie Kumalasari lantas meminta pertanggungjawaban kepada pihak kepolisian. Dia berharap kepolisian bisa segera menangkap pelaku agar hal yang sama tidak terulang kembali.
"Ya paling tidak aku mengimbau ke Polsek Tebet karena laporannya TKP-nya gak jauh dari Polsek Tebet, dan saat itu sudah subuh," jelas dia.
"Mudah-mudahan Kapolsek bisa cepat mengintruksikan agar jangan sampai terjadi hal ini, dan lebih cepat lagi mencari pelakunya. Karena kasihan juga minggu lalu udah ada yang kena, minggu ini aku kena, kita ga tau minggu depan siapa lagi yang kena. Aduh merugikan orang banyak," papar Barbie.
Baca Juga: Curi Tas Mewah, Kaca Mobil Mercy Barbie Kumalasari Dipecah
Dia berharap, kasus yang menimpanya ini bisa membuat kepolisian, khususnya Polsek Tebet, untuk menambah pengamanan CCTV sehingga label kafe milik temannya tidak ikut dirugikan atas adanya kasus pencurian mobil ini.
"Mudah-mudahan dengan adanya kasus aku ini, buat jadi attention juga buat pihak kepolisian, khususnya kepolisian tebet, mungkin untuk pengamananya CCTV-nya diperbanyak," tuturnya.
"Daerah Tebet ini kan wilayah strategis kan, kalau banyak kasus yang berulang ini terus kan merasa kita tuh, jadi tidak aman. Kedua kasian juga kan nanti, berdampak pada nama kafenya, padahal kan bukan kafenya yang kurang ketat pengamanan, paling tidak, orang jadi ah, gue trauma, gak nyaman ah," katanya.
"Padahal kafe punya temen sendiri lagi ya kan, jadi gak ada urusan sama kafenya, mungkin lebih kepada pihak kepolisian untuk lebih detail lagi pengamanannya, khususnya di daerah tebet ini," sambung Barbie Kumalasari.
