Lucky Sondakh, mengungkap kekecewaan yang dirasakannya terhadap sang putri, Angelina Sondakh, yang dalam waktu dekat ini akan bebas dari penjara.
Hal itu dibongkar Lucky dalam kanal YouTube Keema Entertainment. Kekecewaan pertama yang dirasakan oleh Lucky, adalah saat Angelina tak mendengarkan nasihatnya soal politik.
Lucky sebenarnya sudah mengingatkan sang putri bagaimana sepak terjang dalam dunia politik. Namun, nasihat itu tak digubris.
"Nasihat saya kepada dia itu 'Angie be careful. Masuk politik itu bukan hanya seperti domba di tengah serigala, tapi domba di tengah-tengah serigala berbulu domba," kata Lucky seperti dilihat Indozone, Rabu (2/3/2022).
Sampai pada akhirnya, Angelina terjerat kasus korupsi Hambalang. Diakui Lucky, ia begitu kecewa dengan Angelina. Namun, dia tak bisa memarahi sang putri.
Baca juga: Karier Politik Angelina Sondakh, dari DPR hingga Bui yang Bikin Putri Indonesia Trauma
Kasus hukum yang menjerat sang putri diakui Lucky menjadi pukulan berat baginya, terlebih imbas dari kejadian itu ia dicemooh oleh teman dan rekannya di Manado.
"'Loh gimana sih katanya akademisi hebat, katanya guru, katanya pendidik, katanya rektor, katanya dekan. Anda meluluskan banyak orang lain. Orang lain banyak kamu didik, tapi kok anak kamu gagal'. Gagal karena apa, karena dia tidak memilihara integritasnya," Lucky melanjutkan.
Kemudian kekecewaan kedua yang dirasakan Lucky ialah saat Angelina memutuskan untuk masuk Islam. Hal ini diakui Lucky membuatnya dongkol.
"Saya dongkol dong, dongkol karena kamu ini stabil, orang-orang kok minta nasihat ke saya, konsultasi ke saya untuk langkah-langkah politiknya, saya memberikan advice-advice moral dalam bidang politik. Kok kamu lebih dengar orang lain yang saya bilang serigala berbulu domba. Papa kecewa," Lucky menambahi.
Keputusan Angelina ini lagi lagi membuat Lucky dicemooh, kali ini cemoohan datang dari keluarganya. Bagaimana tidak, ayah Lucky rupanya seorang pendeta. Sedangkan ia sendiri sudah belasan tahun memimpin gereja.
"Waktu dia menjadi mualaf saya dicemooh, terutama oleh saudara-saudara saya, karena papa saya pendeta dan saya memimpin gereja 15 tahun dan menjadi tokoh petinggi. Jadi wajar dong kalau mereka marah ke saya," pungkasnya.
Kemudian, kekecewaan terakhir yang dirasakannya ialah saat sidang putusan untuk Angelina. Dia menilai, putusan itu tak adil. Namun ia mengingatkan sang putri untuk menerima apapun yang terjadi.
"Kekecewaan ketiga saat dia mendapat putusan yang menurut saya kurang fair. Saya kira Angie, ya dia bukan dewa. Terima saja itu sebagai politik. Tiga kekecewaan ini membuat saya berpikir apakah saya harus kucilkan atau gimana?," terangnya.
