Beberapa waktu lalu, Arie Untung sempat menunjukkan protesnya, terkait dengan pernyataan kontroversial Presiden Prancis Emmanuel Macron, dalam menanggapi kematian Paty, guru yang kepalanya dipenggal usai menunjukkan karikatur Nabi Muhammad ke muridnya.
Arie menunjukkan protesnya dengan mengeluarkan sejumlah tas mewah keluaran brand fashion Prancis milik sang istri, Fenita Arie.
Usai mengunggah video meletakkan tas-tas mewah itu di lantai, Arie rupanya mendapatkan banyak tantangan dari orang-orang. Diserbu netizen, Arie seolah-olah memberi isyarat bahwa dia akan membakar salah satu koleksi tas Fenita.
"Karena banyaknya tantangan dan 'serangan'. Saksikan abis isya teman2. Bismillah. Semoga jadi kebaikan bersama. Semuanya demi Sesuatu yg kita lebih sayang," tulis Arie dalam Instagram.
Lantas, apakah Arie benar-benar membakar tas tersebut? Nyatanya, dalam unggahan di kanal YouTube-nya, Arie tak jadi membakar tas tersebut.
Baca juga: Arie Untung 'Buang' Tas Mewah Buatan Prancis karena Marah dengan Ucapan Presiden Macron
Menurutnya, brand dari tas-tas milik istrinya itu tak punya salah apa-apa. Dia melakukan hal itu, dengan tujuan agar protesnya viral.
"Saya ngelakuin ini hanya dengan satu niatan untuk membela Nabi. Saya ngelakuin ini bukan untuk bikin netizen happy. Jadi temen-temen yang nyuruh saya bakar dengan alih-alih 'ayo dong tunjukin kalau berani' begitu kan? Saya nggak kepingin bikin temen-temen ini happy dengan apa yang saya lakuin," kata Arie dalam videonya seperti yang dilihat INDOZONE.
Suami Fenita Arie ini pun mengungkapkan, barang-barang itu hanyalah benda mati. Dia terus menegaskan bahwa tas itu tak punya salah, yang salah kata Ari justru kebijakan dari pemimpinnya.
"Sekali lagi saya ingatkan barang-barangnya itu nggak salah. Benda mati gitu. Barangnya nggak jadi korban, barangnya tetap di sana cuma saya nggak pakai. Yang salah itu kebijakan pemimpinnya yang nggak sadar kalau mereka punya brand yang dijual di negara-negara yang mayoritas muslim," sambungnya.
