Penjualan Mobil Lesu Seiring Invasi Rusia ke Ukraina

- Sabtu, 26 Februari 2022 | 16:30 WIB
Penjualan mobil lesu akibat invasi Rusia. (REUTERS/Matthias Rietschel)
Penjualan mobil lesu akibat invasi Rusia. (REUTERS/Matthias Rietschel)

Invasi Rusia ke Ukraina berdampak ke sejumlah sektor, salah satunya industri otomotif. Konsultan industri otomotif J.D. Power dan LMC Automotive mengatakan, invasi itu menggangu pemulihan penjualan kendaraan ringan global tahun ini.

Mengutip Antara, yang dilansir dari Reuters, para konsultan memangkas perkiraan mereka untuk penjualan kendaraan ringan global sebesar 400.000 unit menjadi 85,8 juta unit. Ditambah lagi, kenaikan harga minyak dan aluminium juga dapat membuat pembeli enggan membeli mobil dan truk baru.

"Pasokan dan harga kendaraan di seluruh dunia akan berada di bawah tekanan tambahan berdasarkan tingkat keparahan dan durasi konflik di Ukraina," kata Jeff Schuster, Presiden Operasi Amerika dan perkiraan kendaraan global di LMC Automotive.

Serangan Rusia di Ukraina menyebabkan harga minyak melonjak menjadi lebih dari 100 dollar AS per barel untuk pertama kalinya sejak 2014, dengan Brent menyentuh 105 dollar AS.

Baca Juga: General Motors Colek Sumber Pendapatan Lain, Hindari Bangkrut?

Industri otomotif masih bergulat dengan kekurangan chip global yang memaksa mereka untuk mengurangi produksi, meskipun harga mobil yang tinggi telah mengimbangi dampak itu sampai batas tertentu.

Penjualan ritel kendaraan baru AS bulan Februari diperkirakan turun 5,7 persen menjadi 922.100 unit, meskipun harga transaksi rata-rata ditetapkan untuk mencapai rekor bulanan 44,460 dollar AS, melonjak 18,5 persen.

"Gangguan rantai pasokan yang sedang berlangsung, bersama dengan pengumuman penghentian produksi jangka pendek oleh beberapa produsen, berarti bahwa situasi persediaan agregat tidak mungkin berubah pada bulan Maret," kata Presiden Divisi Data dan Analitik J.D. Power Thomas King.

Akan tetapi, volume penjualan kendaraan ringan global diperkirakan akan meningkat 5 persen pada tahun 2022, menurut laporan tersebut.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X