Di Jerman, Fitur Autopilot Tesla Diprotes, Kok Bisa Ya?

- Kamis, 16 Juli 2020 | 21:00 WIB
Logo pabrikan Tesla di grill mobil. (REUTERS/Lucy Nicholson)
Logo pabrikan Tesla di grill mobil. (REUTERS/Lucy Nicholson)

Tidak semua negara dapat menerima fitur otonomo atau autpilot milik Tesla. Bahkan, fitur autopilot milik Tesla diprotes oleh Center for Protection Against Unfair Competition ke Pengadilan Jerman.

Melansir Bloomberg, Pengadilan Wilayah Munchen, Jerman berkata Tesla tidak boleh menggunakan sistem autopilot sebab dapat buat gagal paham bagi para konsumen. Hal ini seolah tunjukkan mobil dapat dikendarai tanpa adanya manusia. 

"Selain itu, diklaim bahwa itu sah di Jerman, padahal tidak demikian,"  ujar pihak pengadilan.

Melihat hal itu, perwakilan untuk Tesla belum menanggapi kasus tersebut. Dengan kata lain, Tesla masih bisa ajukan banding. Sebelumnya, gugatan ini dilayangkan oleh lembaga non profit Center for Protecttion Against Unfair Competition.

Pihak penuntut menilai bahwa Tesla dinilai mempromosikan fitur tersebut secara berlebihan. Hal ini pun dinyatakan oleh Andreas Ottofuelling selaku pengacara pihak penuntut.

"Belum ada aturan untuk berkendara nirsopir di Jerman," imbuh Andreas Ottofuelling.

"Bahkan fiturnya tidak berfungsi sebagaimana diiklankan," lanjutnya. 

Tesla juga diharuskan menghapus semua klaim terkait autopilot dari situs webnya. Hal ini menjadi hambatan bagi Tesla di pasar Eropa, sebab terdapat peraturan yang memaksa Tesla untuk batasi bagaimana fitur autopilot digunakan. 

Di sisi lain, CEO Tesla, Elon Musk mengatakan pihaknya sudah dekat dengan  fitur autopilot Level 5 dengan teknologi mereka. Bahkan, Elon Musk mengatakan fitur ini akan disiapkan pada tahun ini.

"Saya tetap yakin bahwa kami akan memiliki fungsionalitas dasar untuk otonomi Level 5 selesai tahun ini," ujar Elon Musk pada pesan video di World Artificial Intelligence Conference di Shanghai, Tiongkok.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X