Pasca Terendam Banjir, Oli dan Cairan Mobil Haruskah Diganti?

- Selasa, 14 Januari 2020 | 13:35 WIB
Ilustrasi mobil yang terendam banjir. (Unsplash/Chris Gallagher)
Ilustrasi mobil yang terendam banjir. (Unsplash/Chris Gallagher)

Awal tahun 2020 disambut banjir menggenang sejumlah wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, termasuk kota lain di Indonesia. Saat peristiwa itu terjadi banyak mobil yang ikut terendam banjir. Soal penanganannya penggantian oli menjadi penting untuk mengembalikan performa mobil.

Technical Specialist PT Pertamina Lubricants Nurudin mengatakan saat mobil terendam air banjir secara keseluruhan, semua hal yang berhubungan dengan cairan pelu diganti karena cairan chemical sudah terkontaminasi dengan air.

"Untuk kendaraan yang terendam penuh, semua yang bersifat fluida sangat direkomendasikan untuk di ganti. Diantaranya adalah oli mesin, transmisi, power steering, brake fluid dan coolant," kata Nurudin saat dihubungi Indozone, Selasa (14/1/2020).

Ia menjelaskan penggantian oli dan cairan lain perlu dilakukan karena akan mengganggu performa mobil. Pasca terendam banjir mungkin saja mobil bisa dihidupkan, tetapi berisiko pada penurunan performa dan berdampak buruk pada mesin.

"Jangan menyalakan mesin kendaraan sebelum air benar-benar di keluarkan dari system engine atau komponen mesin yang lain. Bengkel-bengkel yang kredibel tentu mengetahui step-step yang harus dilakukan," ujarnya.

Langkah yang paling umum adalah menguras atau melakukan proses 'flushing', yaitu menguras seluruh oli yang ada di dalam mesin. Setelah oli terkuras seluruhnya, bisa masukkan oli baru dan nyalakan mesin selama kira-kira 10 menit.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X