Saat ini industri otomotif hingga elektronik masih cukup terganggu oleh adanya kekurangan stok chip semikonduktor yang membuat banyak perusahaan tidak bisa melakukan produksi dalam jumlah banyak.
Hal tersebut juga mempengaruhi produsen otomotif asal Jepang yaitu Toyota yang kini mengumumkan akan memangkas kembali produksi dari mobilnya sampai ke bulan Oktober 2021 mendatang.
Selain karena adanya krisis semikonduktor, saat ini pabrik milik Toyota yang ada di Asia Tenggara juga tak bisa memproduksi kendaraan sesuai target karena kini banyak negara di Asia Tenggara yang memiliki kasus COVID-19 cukup tinggi.
Maka dari itulah Toyota terpaksa melakukan pengurangan produki untu kedua kalinya. Dikutip dari New York Times, Toyota memangkas lebih dari 330 ribu kendaraan akibat masalah tersebut.
Padahal sebelumnya Toyota memiliki target untuk memproduksi 8,3 juta unit kendaraan di tahun ini. Tetapi siapa sangka jika masalah kekurangan chip semikonduktor dan COVID-19 masih belum selesai.
"Ini adalah kombinasi dari krisis chip semikonduktor dan pandemi Virus Corona. Tetapi Virus Corona jadi hal yang memiliki dampak luar biasa," ucap Kepala Eksekutif dari Toyota, Kazunari Kumakura.
