Produsen mobil asal Tiongkok Dongfeng Sokon (DFSK) telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding) dalam kerja sama percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan dan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Kesepakatan ini merupakan wujud komitmen mereka untuk mengimplementasikan PERPRES nomor 55 tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle).
CEO PT Sokonindo Automobile, Alexander Barus mengatakan mereka mendukung kebijakan pemerintah Indonesia terkait kendaraan listrik dan mempersiapkan produk dan teknologi untuk program mobil listrik pemerintah.
"Kami ingin memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan otomotif di tanah air dengan menghadirkan kendaraan berkualitas tinggi, serta memberikan manfaat di masa depan,” kata Barus di Jakarta, Kamis (17/10)
DFSK sendiri sudah memiliki mobil listrik yaitu Glory E3, Sport utility vehicle (SUV) ramah lingkungan ini menggunakan baterai berukuran 52,56 kWh yang bisa menempuh jarak hingga 405 km.
Mobil ini mengaplikasikan teknologi fast charging ysanggup mengisi 20 persen daya baterai menjadi 80 persen dalam waktu 30 menit. Sedangkan untuk slow charging akan memakan waktu selama 8 jam. (WK)
