Perusahaan teknologi asal Tiongkok, yaitu Xiaomi Inc dikabarkan sedang dalam tahap pembicaraan dengan Beijing Automotive Group Co untuk bekerja sama dalam memproduksi kendaraan listrik.
Awalnya, Xiaomi berniat untuk memulai tahap produksi kendaraan listrik pada tahun 2024 mendatang. Namun, rencana tersebut harus menemui jalan buntu usai Xiaomi mengalami penundaan untuk memperoleh lisensi memproduksi kendaraan sendiri.
Baca Juga: Mulai Tahun 2035, California Larang Penjualan Mobil Berbahan Bakar Bensin
Untuk itu, perusahaan sedang mencari cara dengan membangun koneksi untuk memproduksi kendaraan listrik. Sumber mengatakan Xiaomi melihat peluang untuk membeli saham pabrik Hyundai No. 2 di Beijing.
Meskipun tidak ada jaminan bahwa negosiasi akan mengarah kepada kesepakatan, namun kerja sama memungkinkan pendiri Xiaomi yaitu Lei Jun akan membantu merek tersebut untuk terus maju dengan investasi sekitar 10 miliar dolar (sekitar Rp148,5 triliun) selama satu dekade untuk mulai memproduksi mobil bermerek Xiaomi pada 2024.
Xiaomi diketahui sudah tertarik untuk membuat kendaraan listrik sejak tahun 2021 lalu. Saat itu, perusahaan sempat mengumumkan akan membuka unit manufaktur mobil di Beijing dengan output tahunan sebesar 300 ribu kendaraan.
Pabrik tersebut akan dibangun dalam dua tahap bersamaan dengan pembangunan kantor pusat perusahaan, kantor penjualan, dan penelitian.
Sebagai bentuk keseriusannya dalam membuat kendaraan listrik, Xiaomi kabarnya telah meluncurkan teknologi mengemudi otonom yang dikembangkan secara internal, yang disebut Pilot Technology. Mereka juga mencoba membentuk tim penelitian dan pengembangan untuk memajukan segmen teknologi self-driving.
Jika Xiaomi berhasil membuat kendaraan listrik pertamanya, maka industri kendaraan listrik di dunia dipastikan semakin berwarna. Bukan tidak mungkin, beberapa perusahaan teknologi lainnya juga akan mengikuti jejak Xiaomi untuk membuat kendaraan bertenaga listrik.
