Autopilot Tesla 'Menyerah' Setelah Terjebak Macet, Meminta Pengemudi untuk Mengambil Alih

- Sabtu, 3 April 2021 | 18:45 WIB
Autopilot Tesla menyerah. (Photo/Twitter/@TuhmSG)
Autopilot Tesla menyerah. (Photo/Twitter/@TuhmSG)

Kemampuan autopilot mobil selalu luar biasa untuk ditonton dan bahkan lebih baik untuk dialami. Pemimpin saat ini dalam hal sistem autopilot terbaik untuk mobil tidak lain adalah Tesla.

Teknologi Tesla juga memiliki rekam jejak yang terbukti di mana sistem autopilotnya sering mengendalikan seluruh mobil, membuat pengemudi kadang-kadang bahkan tertidur.

Namun, autopilot Tesla pada awalnya akan meminta pengemudi untuk tidak pernah melepaskan setir sekalipun saat autopilot aktif. Sistem autopilot Tesla sangat baik saat menangani lalu lintas di AS, tetapi dapatkah mengatasi lalu lintas yang macet total?

Baru-baru ini, sebuah video menjadi viral di Twitter, menunjukkan autopilot Tesla menyerah begitu saja karena terlalu berbahaya dan sistem tidak dapat mengatasi kemacetan dan pergerakan di sekitar mobil di Vietnam.

Baca juga: Tarantula, Kendaraan Lapis Baja Pertama yang Diproduksi Malaysia, Saingi Dunia

Model Tesla sedang mendeteksi situasi lalu lintas disekitarnya dan pada saat itu mobil dalam keadaan diam. Untuk sementara, sensor pintar Tesla mencoba mendeteksi rute potensial untuk memungkinkan kendaraan terus bergerak tetapi akhirnya harus menyerah sebelum simbol roda kemudi muncul di layar.

Juga, muncul kalimat “Take Over Immediately”, yang menginstruksikan pengemudi untuk mengendalikan roda kemudi. Sensor mobil tersebut juga menginformasikan bahwa “Cruise control is available” yang merupakan tanda bahwa autopilot tidak dapat bekerja pada saat itu. Apapun itu, tak disangka, teknologi modern pun harus mengalah pada kemacetan jalan raya.

Dari video tersebut, kita dapat mengetahui bahwa autopilot hanya ada untuk membantu kita dan bukan untuk mengendalikan mobil sepenuhnya. Perlu diingat bahwa AI akan sering menghitung langkah paling logis yang harus diambil berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Karenanya, human judgement akan selalu dibutuhkan, terutama saat melakukan manuver lalu lintas di Asia Tenggara.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X