Virus Korona Ganggu Bisnis Otomotif, Jika...

- Senin, 27 Januari 2020 | 15:21 WIB
Petugas kesehatan mendeteksi suhu tubuh wisatawan dari virus korona. (REUTERS/Panumas Sanguanwong)
Petugas kesehatan mendeteksi suhu tubuh wisatawan dari virus korona. (REUTERS/Panumas Sanguanwong)

Virus Korona beberapa minggu terakhir membuat semua negara panik. Virus ini bermula dari kota Wuhan, Tiongkok yang kemudian menyebar ke sejumlah wilayah Tiongkok, bahkan meluas hingga Amerika dan negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand dan Singapura.

Wuhan sendiri merupakan kota industri otomotif karena sejumlah raksasa otomotif memiliki pabrik produksinya di sana. Sebut saja General Motors (GM), Nissan (NSANF), Renault (RNLSY), Honda (HMC) dan Peugeot PSA Group.

Lalu apakah problem ini mempengaruhi industri otomotif dunia?

Pengamat Otomotif, Bebin Djuana mengatakan masalah virus Korona bisa saja mempengaruhi industri otomotif global, karena ada pabrik-pabrik sejumlah merek otomotif melakukan produksi di kota tersebut.

"Tingal kita lihat pabrik apa saja yang ada di situ. Kalau marketnya hanya untuk domestik, ya tentu tidak bepengaruh ke bisnis otomotif global. Tapi kalau ada pabrik atau merek yang ada di Wuhan dan melayani ekspor keluar, tentu akan berdampak pada pasar global," kata Bebin pada Indozone, Senin (27/1/2020).

Ia menyebutkan bahwa, produksi pabrik-pabrik tersebut tentu akan terganggu dengan penghentian sementara produksi, yang akan berdampak pada keterlambatan pengiriman sesuai dengan jadwal ekspor yang telah dijadwalkan sebelumnya.

"Kalau pabrikan otomotif di Wuhan mengekspor kendaraan keluar, tentu akan bedampak pada keterlambatan delivery mobil yang akan mengganggu ekspor ke sejumlah negara yang mendapat pasokan dari pabrik yang ada di Wuhan," pungkas Bebin.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X