Kota Shenzhen, China telah mengizinkan kendaraan tanpa pengemudi atau kendaraan otonom (AV), yang sudah terdaftar bisa beroperasi tanpa pengemudi duduk di kursi pengemudi per Senin (1/8/2022). Meski demikian, pengemudi harus tetap berada di dalam kendaraan.
Di Shenzhen, kendaraan tanpa sopir memang sudah menjadi pemandangan umum. Hal itu dimulai ketika seratus kendaaan robotaxis yang menggunakan sensor milik DeepRoute.ai, memberikan 50.000 kali uji coba kepada kepada penumpang pada tahun lalu.
Unit Apollo Baidu Inc, Pony yang didukung Toyota Motor Corp, Weride yang didukung Nissan, Auto X yang didukung Alibaba, dan Deeproute, juga telah menjalankan uji coba menavigasi di kota yang ramai dengan pejalan kaki dan pengendara motor tersebut.
Baca juga: Taman dan Kolam Renang Ini Dibangun Pakai Uang Pribadi, Gratis untuk Siapa Saja!
Shenzhen, sebuah kota berpenduduk 18 juta, kini telah menerapkan peraturan AV paling jelas di China. AV yang terdaftar akan diizinkan beroperasi tanpa pengemudi di kursi pengemudi melintasi kota yang luas, tetapi pengemudi tetap harus berada di dalam kendaraan.
Kota-kota di China memang telah mengizinkan robotaxis untuk beroperasi secara terbatas dengan izin dari otoritas lokal, tetapi peraturan di Shenzhen merupakan kerangka penting untuk pertanggungjawaban jika terjadi kecelakaan.
Jika AV memiliki pengemudi di belakang kemudi, pengemudi akan bertanggung jawab dalam kecelakaan. Jika mobil benar-benar tanpa pengemudi, pemilik kendaraan akan bertanggung jawab. Jika kecelakaan menyebabkan cacat, pemilik mobil dapat meminta kompensasi dari pabrikan.
"Jika Anda menginginkan lebih banyak mobil, pada akhirnya akan ada kecelakaan, jadi peraturan ini sangat penting untuk masyarakat," kata Maxwell Zhou, CEO DeepRoutemengutip Reuters, Senin (1/8/2022).
"Ini bukan tanpa pengemudi yang sebenarnya, tetapi ini adalah tonggak sejarah besar," lanjutnya.
