Produksi Mobil secara Global Diprediksi Turun hingga 20% Gegara Corona

- Kamis, 23 April 2020 | 12:41 WIB
Pabrik Volvo Cars yang memulai kembali produksi setelah terhenti karena penyakit coronavirus (COVID-19), di Torslanda, Gothenburg, Swedia, 17 April2020.  (Adam Ihse/TT News Agency/via REUTERS)
Pabrik Volvo Cars yang memulai kembali produksi setelah terhenti karena penyakit coronavirus (COVID-19), di Torslanda, Gothenburg, Swedia, 17 April2020. (Adam Ihse/TT News Agency/via REUTERS)

Pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda berbagai negara di dunia memberikan dampak buruk bagi ekonomi, termasuk sektor industri otomotif. Efeknya membuat miliaran orang sebagai pekerja harus di karantina, sehigga mendatangkan malapetaka ekonomi karena minim produksi.

Menurut lembaga riset LMC Automotive, produksi kendaraan global diperkirakan turun lebih dari 20% menjadi sekitar 71 juta unit pada tahun 2020, sebagai implikasi dari penyebaran Covid-19 dan hal ini akan menimbulkan krisis bagi industri, mengutip Paultan, Kamis (23/4/2020)

Dari penurunan 20% tersebut, berarti ada penurunan produksi mendekati angka 20 juta unit mobil pada tahun ini, karena penutupan pabrik yang berlangsung hingga April 2020. Raksasa otomotif yang sementara menyiapkan mobil baru seperti Tesla Model Y, Ford Mustang Mach-E, versi modifikasi Jeep Grand Cherokee dari Fiat Chrysler dan SUV dari General Motors pun terpaksa tertunda.

LMC memprediksi penjualan kendaraan akan turun pada bulan April di Amerika Utara dan Eropa, dan pemulihan pasca-pandemi tidak mungkin cepat dalam beberapa bulan mendatang, sehingga industri otomotif di Eropa terpukul terutama di Italia dan Spanyol.

Saat ini, tambah lembaga riset itu, hanya Tiongkok yang relatif cerah, karena negara yang semuala menjadi awal Pandemi tersebut mulai pulih, sehingga ekonomi dan produksi di Wuhan kembali bergeliat dan bisa menghasilkan mobil baru.

Lantas akankah ekonomi global akan kembali membaik dengan cepat seperti pegas terkompresi setelah Covid-19 melambat? LMC menyatakan semua itu belum pasti karena virus corona masih merebak ke berbagai negara dan hal itu melemahkan permintaan mobil baru, sehngga penurunannya masih diperkirakan 20% atau 20 juta unit.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X