Produsen airbag asal Jepang, Takata kembali dirundung masalah inflator yang dipasok ke 14 pabrikan mobil di Amerika Serikat. Kabar ini mengejutkan karena jumlah mobil yang terlibat dalam penarikan atau recall mencapai 10 juta unit.
Menurut catatan National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) dikutip Express, 14 brand yang terlibat masalah ini adalah Audi, BMW, Honda, Daimler, Chrysler, Ferrari, Ford, General Motors, Mazda, Mitsubishi, Nissan, Subaru, Toyota dan Volkswagen.
Terkait masalah ini, otoritas NHTSA menghimbau kepada para produsen mobil agar segera melakukan penarikan unit-unit yang terdampak karena akan berbahaya bagi konsumen.
Dalam investigasi otoritas keselamatan lalu lintas Amerika ini, Takata menggunakan bahan amonium nitrat untuk pelecut kecil dalam menciptakan gelembung kantung udara.
Bahan kimia ini lah yang menjadi pemicu, timbulnya ledakan karena panas tinggi atau kelembaban udara yang bisa melontarkan logam atau pecahan komponen airbag sehingga dapat menimbulkan korban pada penumpang.
Dalam dokumen yang diposting Rabu (8/1/2020) di situs web NHTSA, Takata mengatakan angka 10 juta airbag adalah perkiraan dan banyak inflator yang terindikasi mengalami ledakan tidak pernah dipasang di kendaraan.
Meskipun demikian, mereka tidak memiliki data berapa banyak kendaraan yang terpengaruh dengan masalah tersebut.
Otoritas NHTSA juga menyebutkan setidaknya sudah ada 25 orang di seluruh dunia yang meregang nyawa karena masalah ledakan airbag Takata, dan ratusan lainnya mengalami luka-luka, sehingga penarikan harus dilakukan.
Sampai saat ini, NHTSA belum mengetahui kapan recall dilakukan dan mengembalikannya pada produsen mobil yang ada.
Dalam catatan, penarikan airbag Takata sudah dimulai sejak tahun 2001. Dan penarikan pada tahun 2020 ini akan menjadi penarikan kolektif terbesar dalam sejarah dunia otomotif negara Paman Sam itu.
