Beberapa waktu lalu, BMW Group dilaporkan memangkas 5.000 pekerja. Akan tetapi, BMW Indoensia mengatakan pihaknya tidak akan melakukan PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja terhadap pekerjanya di Indonesia.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Komunikasi BMW Indonesia, Jodie O'Tania.
"Masa pandemi memang menjadi tantangan. BMW Group sendiri secara global sudah mempersiapkan strategi agar kami bisa menjadi pemenang saat ini. Dari krisis ekonomi sebelumnya, kita punya bekal dan strategi untuk menghadapinya," ujar Jodie O'Tania.
Selain itu, Jodie juga mengatakan bahwa pemutusan 5.000 pekerja di BMW Global diakibatkan oleh penutupan pabrik BMW di Jerman dan berimbas terhadap ekonomi dan nasib pekerja pun terasa cukup signifikan.
"PHK secara global itu dikarenakan adanya penutupan pabrik di Jerman, sehingga ada dampak secara ekonomi dan bagi pekerja. Di Indonesia tidak melakukan hal itu dan kami masih akan memberikan strategi dan inovasi," lanjutnya.
"Kita optimistis bisa terus tumbuh dan berikan yang terbaik untuk pelanggan di Indonesia," tegasnya.
Sejumlah strategi dan inovasi untuk beradaptasi dengan kebijakan normal baru atau dikenal new normal pun telah diterapkan pihaknya kepada para konsumen di Indonesia.
Beberapa diantaranya adalah dengan menjaga komunikasi di media sosial, penjualan dan pre-order secara daring, peluncuran produk secara virtual, hingga layanan service dan test drive at home.
