Asal Tiongkok, Kisah Sukses Wuling Motors di Indonesia dalam Seribu Hari

- Kamis, 23 April 2020 | 20:11 WIB
Konsumen menjajal produk Wuling Cortez CT di booth Wuling dalam pameran otomotif (INDOZONE/Wilfridus Kolo)
Konsumen menjajal produk Wuling Cortez CT di booth Wuling dalam pameran otomotif (INDOZONE/Wilfridus Kolo)

Wuling Motors merayakan seribu hari perjalanannya di Indonesia pada Rabu (22/4/2020). Kehadirannya sejak 11 Juli 2017 sempat diragukan karena masyarakat trauma dengan sejumlah brand Tiongkok yang hengkang dan meninggalkan konsumennya tanpa kejelasan.

Mengobati luka lama, Wuling perlahan mulai membangun kepercayaan. Untuk meyakinkan pemerintah dan calon konsumennya investasi besar sejumlah Rp93 Triliun digelontorkan untuk pembangunan pabrik dan mengamankan jaringan delaernya.

Satu-persatu produk mulai dibawanya dan mulai mendapatkan simpati masyarakat. Bermula dari model MPV Confero dan Confero S, Medium MPV Cortez, kendaraan niaga Formo hingga boomingnya Almaz dan varian terbaru Almaz dengan Voice Comment berbahasa Indonesia.

-
Ilustrasi mobil di pameran otomotif. (freepik)

Media Relation Wuling Motors, Brian Gomgom mengatakan perjalanan seribu hari Wuling sangat penting karena dengan kerja keras, mereka terus membangun dan memperbaiki image mobil asal negara Tirai Bambu dan memulihkan kepercayaan konsumen yang sempat mendang brand Tiongkok dengan sebelah mata.

"Kerja keras dan semangat kita mendapatkan apresiasi yang baik dari masyarakat termasuk teman-teman wartawan dengan membangun pabrik, membawa banyak produk mulai dari MPV, LCV, hingga SUV membuat masyarakat perlahan mulai melirik kita," kata pria yang akrab disapa Gom-Gom pada Rabu (22/4/2020)

Pencapaian penjualannya pasca seribu hari juga cukup mentereng dengan berhasil mencatat angka 46.362 Unit, dengan rincian Confero laku 26.550 unit, Almaz series 9.903, Cortez 9.466 unit dan mobil niaga Formo 485 unit.

Lantas apa yang membuat Wuling yang baru berusia seribu hari mampu dengan cepat mendapat simpati konsumen dan masuk lima pemain besar otomtoif Indonesia? Product Planning Wuling Motors, Danang Wiratmoko mengungkapkan ada dua hal yang menyertai produk Wuling yakni soal velue dan Diferensisi produk.

"Jarang sekali ada orang yang mau ngeluarin uang banyak tapi dapatnya dikit. Apalagi untuk membeli mobil pribadi. Biasanya seperti itu. Jadi titik berat kehadiran produk wuling itu di veluenya. filosofi itu kita bisa lihat di masing-masing produk kita dan veluenya cukup bagus," ujarnya

"Produk kita menarik karena ada diferensiasi dengan produknya kompetitor.itu yang membuat Wuling mampu bertahan dan bersaing. Misalnya pada Almaz dengan Voice Comment bahasa Indonesia. itu diffrent dan menjadi berbeda dengan produk lain karena ini pasarnya untuk masyarakat Indonesia. Jadi itu adalah konsep dan niai yang diberikan Wuling," tambahnya.

-
Deretan mobil Wuling yang dipamerkan.(REUTERS/Norihiko Shurouzu)

Kepercayaan masyarakat pada Wuling semakin kuat dengan layanan after salesnya yang kuat. Kurun waktu seribu hari, produsen  otomotif asal Tiongkok ini membangun 115 dealer di seluruh Indonesia sehingga mampu menjangkau semua masyarakat.

Catatan baik Wuling yang cukup diapresiasi pemerintah dan Gabungan Industri Kendaraaan Bermotor Indonesia (Gaikindo) adalah komitmennya mendatangkan devisa melalui ekspor otomotif. Dalam tiga tahun sebagai pemain baru, Wuling langsung tancap gas dengan mengekspor produksnya ke sejumlah negara. Saat ini total ekspornya sejak 2017 tercatat 46.362 unit.

"Kami berharap dengan capaian kami saat ini di seribu hari menjadi motivasi bagi kami untuk lebih mengembangkan semua yang sudah ada dan memberikan produk yang dibutuhkan masyarakat dan berorientasi pada bagaimana memberikan pelayanan after sales yang baik di seluruh Indonesia," pungkas Gomgom


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X