Gerak Cepat Transisi Menuju Kendaraan Listrik, Hyundai Cari Talenta Nomor Wahid

- Rabu, 4 Januari 2023 | 10:33 WIB
Mobil listrik Hyundai IONIC 5. (Dok. Hyundai)
Mobil listrik Hyundai IONIC 5. (Dok. Hyundai)

Hyundai Motor Group mengatakan akan mempercepat transisi yang lebih luas ke kendaraan listrik tahun ini, sebagai upaya untuk menjadi penyedia solusi mobilitas di masa depan.

Menurut laporan Yonhap via Antara Rabu (4/1/2022), Kepala Eksekutif Euisun Chung mengatakan perusahaan akan memperoleh pangsa yang lebih besar di pasar kendaraan listrik global dan menghasilkan pendorong pertumbuhan kendaraan otonom, mobilitas masa depan, dan robotika pada tahun 2023.

Baca Juga: Kaleidoskop 2022: Deretan Motor Listrik yang Sudah Dijual di Indonesia

Oleh karena itu, Hyundai sedang mencari talenta nomor wahid serta teknologi baru demi memajukan kendaraan listriknya.

"Perusahaan akan melakukan investasi agresif untuk merekrut talenta yang telah terbukti di sektor bisnis pertumbuhan baru dan mengembangkan teknologi baru untuk menjadi penggerak pertama yang memimpin pasar mobilitas masa depan," katanya.

Tahun lalu, IONIQ 5 dari Hyundai Motor Co. memenangkan World Car of the Year 2022 dan EV6 dari Kia Corp. dinobatkan sebagai European Car of the Year 2022. Menurut Euisun Chung, hal tersebut menandai awal dari kesuksesan peralihan ke elektrifikasi.

Untuk kendaraan otonom, grup berencana untuk meluncurkan mobil dalam beberapa level. Level 3 memungkinkan perubahan jalur dan fungsi mengemudi otonom lainnya bekerja tanpa intervensi dari pengemudi.

Siapkan Taksi Otonom

Pada paruh pertama tahun ini, Hyundai Motor Group akan memperkenalkan Genesis G90 dan Kia EV9, sambil berencana mengkomersilkan layanan taksi robo yang berbasis IONIQ 5 dengan kemampuan otonom level 4 di AS melalui Motional, perusahaan patungan antara Hyundai Motor dan startup mobilitas AS, Aptiv.

-
Hyundai IONIC 5. (Dok. Hyundai)

 

Pada Level 4, kendaraan dapat mengemudi sendiri dalam kondisi terbatas dan tidak akan beroperasi jika semua kondisi yang diperlukan tidak terpenuhi. Sementara pada Level 5, fitur penggerak otomatis kendaraan dapat melaju dalam kondisi apa pun.

Grup berencana untuk mulai meluncurkan sebagian besar kendaraan barunya sebagai software defined vehicles (SDV) di pasar global pada tahun 2025 dan memperbarui kinerja serta fungsi semua kendaraan untuk dijual secara global pada tahun yang sama.

Baca Juga: Dukung Pengembangan Kendaraan Listrik, Menko Airlangga Dorong Investasi Industri Otomotif

Adapun di lingkungan bisnis, Euisun Chung mengatakan bahwa dampak berkepanjangan dari pandemi COVID-19, kenaikan suku bunga dan harga, nilai tukar yang tidak stabil, dan konflik geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina tetap menjadi kekhawatiran utama perusahaan.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X