Bisnis Merugi, Volvo Rencana Bergabung dengan Geely dari Tiongkok

- Rabu, 22 Juli 2020 | 16:32 WIB
Ilustrasi logo Geely dan Volvo. (Dok. Paultan)
Ilustrasi logo Geely dan Volvo. (Dok. Paultan)

Produsen mobil asal Swedia, Volvo berencana akan melakukan merger dengan raksasa otomotif asal Tiongkok, Geely pasca kerugian operasional yang cukup dalam di semester pertama tahun 2020 menyusul dampak Covid-19. Meskipun demikian rencana itu tertunda hingga pembicaraan lanjutan di musim gugur ini.

Merger, mengutip Paultan, Rabu (22/7/2020) bertujuan untuk meningkatkan sinergi keuangan dan teknologi antara kedua produsen mobil, yang dapat dilakukan untuk pengembangan produk dengan memanfaatkan lebihan mereka masing-masing.

Pembicaraan ini telah dimulai pada Februari 2020 lalu. Dalam pembicaraan sebelumnya mereka akan tetap mempertahankan identitas merek masing-masing, namun akan membuat sebuah entitas gabungan untuk mendaftarkannya di Hongkong, Stockholm dan pasar saham Tiongkok untuk meningkatkan akses ke pasar modal global.

Kemitraan Volvo dengan Geely bukan hal baru. Pasalnya mereka telah sukses melakukannya, sejak perusahaan induk Geely Auto, Zhejiang Geely Holdings (ZGH) mengakuisisi pembuat mobil Swedia dari Ford pada tahun 2010.

Manfaat aliansi ini, selain akan meningkatkan angka penjualan, kedua produsen mobil tersebut akan mendapat manfaat dari sejumlah teknologi bersama yang telah dikembangkan secara mandiri, termasuk Compact Modular Platform Arsitektur (CMA) dan Scalable Product Architecture (SPA).

Seperti laporan sebelumnya, perusahaan mobil asal Swedia ini sementara terpuruk pasca diterpa dampak wabah Covid-19, yang secara signifikan telah membuat bisnisnya goyang pada paruh pertama tahun 2020, sehingga saat ini mereka hanya mengharapkan bisnisnya pulih pada paruh kedua tahun ini.

Volvo tetap ingin melakukan merger karena pertumbuhan pasar otomotif yang solid di Tiongkok selama kuartal kedua, dan mengharapkan kenaikan serupa di Amerika Serikat dan Eropa, tiga pasar ini dianggap menjadi pasar berkinerja terbaik saat ini.

Pada bulan Maret, Volvo melaporkan penjualan, pendapatan, dan arus kasnya pada paruh pertama tahun 2020 akan menurun tajam dibandingkan tahun lalu. Pada bulan April, perusahaan mengumumkan rencana pemotongan biaya operasional dan sempat menyatakan niatnya untuk melakukan pemutusan kerja terhadap 1.300 pekerjaan, namun diurungkan.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X