Dua merek asal Jepang, Subaru dan Toyota dikabarkan akan bekerjasama untuk membangun platform mobil listrik baru. Kerjasama ini disebut bakal sangat menguntungkan karena kedua pabrikan memiliki keahlian dan kelebihan masing-masing dalam bidang teknologi.
Subaru menganggap perlu segera melakukan kebijakan tersebut karena ingin mengejar ketertinggalannya dari merek-merek lain di segmen mobil listrik. Produk pertama yang akan mereka bangun rencananya adalah mobil listrik crossover kompak yang akan dijual di bawah merek masing-masing perusahaan.
Motor1, Rabu (22/1/2020), mengungkapkan pihak Subaru ingin ke depan semua kendaraannya memiliki teknologi terkini dengan tujuan ekologis. Artinya, mobil ini akan benar-benar bersih dari emisi gas buang.
Sebagai awal Subaru juga ingin mempercepat pengembangan mobil hybrid dan listrik setidaknya untuk mempersiapkan diri menghadapi era mobil listrik. Mereka telah memperhitungkan bahwa setidaknya mereka sudah mampu menjual mobil hynrid dan listrik 40 persen pada tahun 2030 mendatang.
Sejanjutnya dipertengahan dekade tersebut mereka fokus menjual kendaraan full electric. Rencananya yang paling dekat adalah, pada tahun 2025 Subaru ingin mengurangi rata-rata emisi CO2 hingga 90 persen dibandingkan tahun 2010.
Tujuan dari kerjasama ini, utamanya adalah bagaimana Subaru dan Toyota ingin menciptakan masyarakat bebas karbon dengan kendaraan yang memiliki style masa kini. Setelah kesepakatan, Subaru akan mengalokasikan semua sumber dayanya dalam membangun mobil listrik secara mandiri ke proyek bersama ini, untuk mempercepat prosesnya.
