"Upaya mengurangi kecelakaan fatal di jalan tol memerlukan kesadaran dari semua pihak yang berperan dalam mewujudkan aspek keselamatan itu sendiri," buka Budi Setiyadi, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, dalam webinar bertajuk "The Importance of Safety Riding Awareness" di Jakarta, Kamis ini.
Dilansir Antaranews.com (25/11), Budi Setiyadi menjelaskan keempat aspek penting yang saling terkait itu mencakup pemerintah melalui Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), pengusaha, dan pengemudi.
Pihak pemerintah dalam hal tersebut yakni Kemenhub, Kementerian PUPR, dan Kepolisian, yang berperan dalam mempersiapkan, penyelenggaraan dan mengawasi beroperasinya jalan tol di Indonesia.
Baca juga: 10 Deretan Mobil Film Paling Ikonik dengan Harga Selangit (part 1)
"Kemenhub juga memastikan bahwa kendaraan yang diproduksi atau beroperasi di Indonesia sudah memenuhi aspek-aspek keselamatan bagi pengendara," ujar Budi.
Kemudian, sektor swasta, yakni BUJT juga selalu melakukan penilaian dan evaluasi terhadap faktor keselamatan di setiap pembangunan jalan tol.
Aspek berikutnya adalah pengusaha yang berperan untuk bagaimana bisa bekerja sama dengan operator kendaraan.
Selanjutnya adalah aspek pengemudi yang dinilai kerap menjadi biang kerok kecelakaan yang terjadi di jalan tol, karena banyak dari pengemudi yang tidak menggunakan sabuk pengaman baik di kursi depan ataupun kursi belakang.
Untuk itu, lanjut Budi, saat ini adalah momentum untuk membangun kesadaran bagi para pengendara untuk memprioritaskan faktor keselamatan dalam berkendara di jalan tol, karena aspek kendaraan dan jalan tol sudah diprioritaskan keamanannya.
