Ketahui 6 Cara Perawatan Ban Mobil agar Aman dan Optimal

- Selasa, 22 September 2020 | 14:35 WIB
Ilustrasi spooring ban di bengkel (Dok. Mitsubishi)
Ilustrasi spooring ban di bengkel (Dok. Mitsubishi)

Ban mobil mungkin menjadi salah satu komponen yang sering luput dari pengecekan pengguna. Padahal komponen ini memiliki peran vital pada perjalanan dan keselamatan berkendara. Perawatan ban kerap terlupakan bila tidak dalam kondisi bocor atau kempes, itu sebabnya dibutuhkan pengecekan secara berkala.

Boediarto, Head of After Sales & CS Operation PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), menyampaikan pentingnya peran ban mobil dalam memastikan kondisi berkendara aman dan nyaman.

“Pengecekan dan perawatan dapat dilakukan oleh pengguna dengan melakukan rotasi ban, memeriksa tekanan udara, melakukan spooring dan balancing, serta mempersiapkan kondisi ban cadangan,” kata Boediarto di Jakarta, Selasa (22/9/2020).

Berikut enam cara pengecekan dan perawatan ban mobil, apa saja?

1. Cek Tekanan Udara

-
Ilustrasi ban mobil. (Freepik)

Pengecekan ban perlu dilakukan untuk mengetahui ban kempes atau tekanan udaranya berkurang. Selain demi keamanan dan kenyamanan, tekanan udara yang sesuai dengan spesifikasi akan membuat usia ban lebih panjang dan juga hemat bahan bakar. Jika tekanan udara pada ban kurang, maka risiko untuk mengalami pecah ban lebih besar.

2. Ukuran Standar Tekanan Udara

-
Ilustrasi ban mobil. (Freepik/Jcomp)

Untuk melihat ukuran tekanan udara sesuai standar pabrikan, pengguna bisa melihat pada stiker yang biasanya terdapat pada pilar B bagian kanan pintu depan mobil, pada sisi pengemudi. Atau biasanya juga tersedia informasinya pada buku manual kendaraan. Tekanan udara maksimum yang diijinkan pabrikan ban juga biasanya tercetak di dinding ban, jangan melampaui batas ini.

3. Melakukan Rotasi Ban

-
Ilustrasi ban mobil. (Freepik/Standret)

Pada jarak waktu tertentu, melakukan rotasi atau perpindahan posisi keempat ban mobil memang diperlukan. Gunanya agar tingkat keausan ban akan menyebar secara merata, sehingga mempengaruhi kenyamanan berkendara. Ada banyak cara melakukan rotasi ban, disesuaikan dengan jenis ban yang digunakan. Rotasi ban ini direkomendasikan untuk dapat dilakukan tiap kelipatan 10 ribu km

4. Rutin Spooring – Balancing

-
Ilustrasi ban mobil. (Freepik/Welcomia)

Selain rotasi ban, setiap kendaraan juga diharuskan untuk melakukan pengecekan berkala terhadap kondisi kelurusan ban. Mungkin lebih dikenal dengan istilah spooring dan balancing. Idealnya perawatan spooring dan balancing ini dilakukan setiap 10 ribu km, bersamaan dengan rotasi ban.

Jika Anda merasakan setir mobil terasa bergetar atau sudah tidak lurus lagi. Atau jika anda berjalan lurus, kemudian mobil akan cenderung ke kanan atau ke kiri. Itu dapat menjadi indikator untuk melakukan spooring dan balancing.

5. Perhatikan Muatan Beban Kendaraan

-
Ilustrasi ban mobil. (Freepik/Standret)

Usia ban juga ditentukan oleh gaya berkendara, salah satunya dengan menjaga kapasitas beban sesuai dengan yang dianjurkan. Jangan melebihi kapasitas beban angkut karena akan mengganggu fungsi ban dan juga pengereman serta berpotensi membahayakan keselamatan dan kenyamanan berkendara.

6. Periksa Kondisi Ban Cadangan

-
Ilustrasi pengecekan ban mobil (Dok. Mitsubishi)

Pengemudi tidak tahu kapan akan membutuhkan ban cadangan, jadi sebaiknya kondisi ban cadangan selalu diperhatikan. Meskipun fungsinya sebagai cadangan, tapi harus tetap dipastikan bahwa ban cadangan akan berfungsi baik saat akan digunakan. Untuk itu, rawat ban serep secara berkala, baik itu tekanan udara maupun tampilannya.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X