Produsen mobil asal Jerman, Audi mengatakan ingin memasarkan lebih banyak kendaraan listrik di Korea Selatan. Hal tersebut dilakukan Audi dengan harapan dapat mengisi 35 persen kendaraan listrik pada 2030 mendatang.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Audi Operasional di Korea Selatan, Jeff Manering.
"Peralihan dari mesin pembakaran ke kendaraan listrik datang ke seluruh dunia, tidak hanya di Korea. Saya percaya bahwa mobilitas bebas emisi adalah bagian dari keberlanjutan, seperti fokus perusahaan otomotif lainnya," ujar Jeff Mannering seperti dilansir Kantor Berita Yonhap.
"Dalam beberapa bulan mendatang, banyak perusahaan akan mulai memperkenalkan lebih banyak kendaraan listrik di pasar global, dan Audi akan melakukannya juga," lanjutnya.
Untuk saat ini, Audi telah menjual SUV E-tron Sportback di AS dan segera meluncurkan SUV konsep E-tron Q4 bulan ini dengan tujuan untuk memproduksi model secara massal tahun depan.
Mannering juga mengatakan bahwa peningkatan jumlah akan stasiun pengisian cepat memungkinkan produsen mobil meluncurkan lebih banyak kendaraan listrik di Korea Selatan.
"Korea mungkin akan menjadi pemimpin dunia dalam urusan infrastruktur pengisian daya dan itu mungkin sebabnya sekarang adalah waktu yang tepat bagi kami untuk memperkenalkan mobil karena Anda hanya perlu berkendara 30 kilometer ke stasiun pengisian berikutnya," katanya.
Hingga sekarang, sudah terdapat 20.947 pengisi data, termasuk 7.243 pengisi daya cepat yang telah tersedia di Korea Selatan pada 30 Juni lalu. Bahkan, pemerintah Korea Selatan mengatakan ingin meningkatkan jumlah pengisi daya cepat hingga 10.000 unit pada 2022 mendatang.
"Situasi global saat ini memperkuat pentingnya keberlanjutan secara ekonomi, sosial dan lingkungan. Dan sistem penggerak bebas emisi yang memainkan perannya," tutup Jeff Mannering.
