CEK FAKTA: Jalan Tol di Indonesia Tidak Aman

- Minggu, 7 November 2021 | 08:20 WIB
Pekerja berkativitas di tol Serang-Rangkasbitung, Kabupaten Serang, Banten, Kamis (28/10/2021) (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)
Pekerja berkativitas di tol Serang-Rangkasbitung, Kabupaten Serang, Banten, Kamis (28/10/2021) (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Kecelakaan maut yang menewaskan artis Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah di KM 672 ruas Tol Jombang, Jawa Timur pada Kamis (4/11/2021) tengah menjadi sorotan.

Pasalnya, mobil SUV Pajero Sport yang dikendarai korban mengalami ringsek parah di bagian sisi kiri bodi akibat menabrak pembatas jalan.

Pada saat itu, diduga sopir sedang melaju di kecepatan hampir 200 km/jam dan dalam kondisi mengantuk hingga banting setir ke lajur kiri.

Pasca insiden nahas itu, berbagai asumsi penyebab kecelakaan berseliweran di media sosial. Salah satunya mengenai konstruksi jalan tol di Indonesia yang dinilai tidak aman.

-
(ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Pemilik akun TikTok @anakteknikindo belum lama ini berpendapat bahwa jalan tol di Indonesia tidak aman. Adapun beberapa alasannya sebagai berikut:

  • Konstruksi jalan tol yang menggunakan beton bukan aspal dinilai sangat berbahaya karena tidak mempunyai daya cengkeram antara ban mobil dengan permukaan jalan, sehingga mobil akan mudah tergelincir
  • Pembatas antar jalan menggunakan beton sangat berbahaya. Seharusnya di tengah jalan harus berupa rumput dengan lebar minimal 2,5 meter dengan kelandaian 5 persen

 

Benarkah alasan demikian?

Kementerian PUPR melalui akun Instagram @kemenpupr menegaskan tudingan jalan tol di Indonesia tidak aman adalah hoaks.

-
(ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

Kementerian PUPR mengatakan setiap konstruksi jalan tol di Indonesia sudah melalui serangkaian uji laik fungsi dan uji laik operasi sesuai standar manajemen dan keselamatan lalu lintas. 

Salah satu yang dicek, yaitu skin resistance dalam penggunaan beton serta aspal pada konstruksi jalan tol.

Selanjutnya, pembatas antar jalan yang menggunakan beton sudah mempertimbangkan fatalitas ketika kecelakaan. Justru penggunaan median terbuka seperti rumput akan membuka peluang kendaraan tergelincir ke jalur lawan.

Oleh karena itu, KNKT merekomendasikan pembatas jalan dengan menggunakan beton, baik beton rigid, guardrail, hingga wire rope.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X