Dampak penyebaran virus corona (Covid-19) mulai mengancam lebih luas ekonomi dunia. Aturan dari negara yang memberlakukan aktivitas dari rumah ternyata melahirkan persoalan baru terkait dengan lambannya transaksi ekonomi.
Hal tersebut kemudian berimbas pada pemutusan hubungan kerja (PHK) yang mulai terlihat di Amerika Serikat (AS).
Dalam laporan Carscoops, Rabu (1/4/2020), mengungkap bahwa dealer mobil di seluruh Amerika Serikat mulai melakukan PHK terhadap ribuan karyawan ketika negara-negara memberlakukan aturan Work from Home (WFH) untuk menghentikan penyebaran virus corona. Hal ini sangat mengganggu dunia otomotif.
Tahun lalu, dealer otomotif AS mempekerjakan lebih dari 1,1 juta orang. Dalam kondisi ekonomi seperti ini, kemungkinan besar dealer akan memangkas sepertiga dari tenaga kerja mereka di bulan Mei. Lembaga pemerhati tenaga kerja AS memperkirakan akan ada PHK dengan total sekitar 360.000 pekerja.
Pada tanggal 27 Maret, tidak kurang dari 33 negara bagian di AS mengeluarkan perintah eksekutif yang membatasi aktivitas bisnis yang tidak penting dan berdampak pada dealer.
Di beberapa negara, pushback dari asosiasi dealer melihat dealer mobil dinyatakan sebagai bisnis yang penting sehingga saat tidak bekerja normal PHK pasti terjadi.
Menurut kepala eksekutif perusahaan perekrutan teknologi Hireology, Adam Robinson, banyak dealer di negara-negara seperti California, Washington, dan New York mulai mengurangi staf pada awal Maret. Pada tanggal 23 Maret, Robinson mengatakan PHK dealer mulai terjadi secara massal.
Pemilik Rairdon Automotive Group di Kirkland, Washington Greg Rairdon yang mengoperasikan 10 dealer telah dipaksa untuk menutup semua dealernya sehingga sejumlah karyawan siap untuk di PHK pada waktunya.
Meskipun demikian, di beberapa negara bagian, ada pengecualian karena sejak awal mereka telah membangun sistem jaringan perdagangan melalui layanan digital yang memungkinkan dealer untuk menjual kendaraan online dan melakukan pengiriman jarak jauh.
Banyak perusahaan dealer terbesar di negara AS juga terkena dampaknya. Grup 1 Otomotif, misalnya. Otoritasnya mengonfirmasikan bahwa mereka telah melakukan PHK 3.000 karyawan di seluruh negeri selama 30 hari karena penjualannya turun 50-70%.
