INDOZONE.ID - Produsen mobil asal Amerika Serikat, yakni Ford memutuskan untuk melakukan PHK terhadap 3.000 karyawannya yang mayoritas berasal dari negara AS, Kanada, dan India.
Dari 3.000 karyawan tersebut, sebanyak 2.000 adalah karyawan tetap dan 1.000 lainnya adalah kontraktor. Karyawan yang terkena dampak PHK telah diberitahu lewat email akhir pekan lalu.
Baca Juga: Pria Ini Benerin Body Mobil yang Penyok Pakai Batu Bata: Dikira Rumah Kali Ya
"Membangun masa depan ini membutuhkan perubahan dan pembentukan kembali hampir semua aspek cara kami beroperasi selama lebih dari satu abad," kata CEO Ford, Jim Farley dilansir dari Automotive News.
"Ini membutuhkan fokus, kejelasan, dan kecepatan. Dan, seperti yang telah kita diskusikan dalam beberapa bulan terakhir, itu berarti menerapkan kembali sumber daya dan menangani struktur biaya kami, yang tidak kompetitif versus pesaing tradisional dan baru," imbuhnya.
Diketahui, alasan utama mengapa Ford merumahkan 3.000 karyawannya adalah karena perusahaan ingin beralih ke pengembangan kendaraan bertenaga listrik.
Selain itu, Ford juga terlalu dipenuhi dengan karyawan di tempat-tempat tertentu, yang sebenarnya tidak perlu dibutuhkan. Hal ini sudah disampaikan oleh Farley beberapa waktu yang lalu.
"Kami benar-benar memiliki terlalu banyak orang di tempat-tempat tertentu, tidak diragukan lagi. Dan kami memiliki keterampilan yang tidak berfungsi lagi. Kami memiliki pekerjaan yang perlu diubah," ujar Farley.
Lebih lanjut, Farley juga mengungkapkan ingin membuat pengeluaran perusahaan lebih stabil dengan mempekerjakan karyawannya sesuai dengan keahliannya. Pada intinya, ia ingin melakukan rebuild pada perusahaannya tersebut.
"Kami sedang membentuk kembali perusahaan kami. Dan di bisnis ICE (mesin pembakaran internal) kami, kami ingin menyederhanakannya. Kami ingin memastikan keterampilan yang kami miliki dan pekerjaan yang kami miliki seramping mungkin," jelas Farley.