Fuller Moto Tampil Memukau Sebagai Motor 3D Futuristik 

- Jumat, 29 Mei 2020 | 15:34 WIB
Tampilan menggonda Fuller Motor 1929. (Dok.Paultan).
Tampilan menggonda Fuller Motor 1929. (Dok.Paultan).

Desain sepeda motor baik secara manual maupun 3D tak pernah absen memberikan kejutan. Inovasi dan loncatannya selalu memunculkan kekaguman. Hal ini seperti hasil desain 3D motor kustom Fuller yang berhasil dibangun dan tampil mengesankan.

Menerapkan teknik produksi modern seperti pencetakan 3D dan desain CAD. Fuller Moto berhasil memadukan desain cruiser dan bobbers dalam Fuller Moto 1920 yang menggendong mesin V-twin membuatnya memiliki tubuh bongsor menyatu dari depan dan belakang.

Bagian yang terpisah hanya setang dan roda yang dibuat bernada futuristik seperti bodinya sehingga tampak seperti motor masa depan. Motor ini mengambil inspirasi dari sepeda motor Perancis tahun 1920-an, Majestic 1929, mengutip Paultan, Jumat (29/5/2020).

Moto Fuller 1929 mengikuti gaya Art Deco yang ramping yang mewujudkan era desain gaya baru dengan bentuk melengkung. Motor ini dibangun untuk debut di Handbuilt Show pada November 2020. Desain 1929 adalah model sepeda motor khusus yang dipesan oleh Haas Collection di Dallas, Texas.

Dasar 1929 adalah sepeda listrik Zero Motorcycles FXS, yang mamiliki daya puncak 20 kW dan torsi puncak 106 Nm. Tim Fuller Moto mengaku menghadapi masalah selama pembuatan 1929, dengan paket baterai FXS yang terlalu besar, sehingga lokasi baterai dan motornya dibuat terbalik, sehingga menjadikan 1929 lebih ramping.

Dibalut dalam aluminium 3003, 1929 memiliki kemudi hub-center. Sebagian besar komponennya terbuat dari titanium dengan cetakan 3D, memungkinkan 1929 untuk memiliki tampilan organik yang sepenuhnya dari logam seperti desain bio-mekanis dari H R Giger.

Swingarm depan dan setang adalah cetakan 3D, yang dirancang oleh Bryan Heidt, pemilik pabrik logam utama di Fuller Moto, dan juga seorang konseptor film Nick Pugh, yang sebelumnya bekerja di Star Wars.

Motor ini juga dibekali dengan roda berukuran 23 inci yang dilengkapi cakram polikarbonat transparan untuk menghubungkan pelek roda ke bagian bodi.Hasil pengerjaan motor ini sangat luar biasa dan akan menjadi salah satu barang ikonik di museum.

"Kami tahu kami melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Tidak ada cetak biru saat ini. Kami tidak melakukan siklus produksi. Kami sedang melakukan pekerjaan yang menggulung seni. Ini unik," kata pemilik Museum dan Galeri Patung Haas Moto, Bobby Haas.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X