Insiden kecelakaan tunggal Suziki AVP dengan nomor polisi F 1196 DH di Jalan Tol Jagorawi KM 36 menjelang gerbang tol Sentul, Bogor terjadi karena ban belakang bagian kanan pecah.
Akibatnya minibus berwarna merah marun itu oleng dan terguling. Kecelakaan tersebut mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan enam orang luka berat dan ringan.
Pecah ban saat berkendara satu dari banyak faktor penyebab kecelakaan. Dalam menghadapi situasi ban pecah saat perjalalan diperlukan ketenangan pengemudi untuk meminimalisir risiko yang terjadi. Lantas apa yang harus dilakukan pengemudi saat pecah ban?
Jangan panik, kuasai kendaraan
Dikutip laman tips dan trik Suzuki Indonesia, menjelaskan pecah ban saat berkendara merupakan faktor eksternal yang cukup sering membuat kecelakaan.
Saat ban meletus biasanya, pengemudi kaget dan panik sehingga membuat kendaraan oleng. Mengatasi kepanikan saat ban pecah merupakan faktor kunci untuk menguasai kendaraan tetap stabil.
Hindari penggunaan rem
Langkas selanjutnya yang harus dilakukan adalah menghindari penggunaan rem dan jauhkan kaki pada pedal rem. Untuk mengurangi laju kendaraan, lepas pedal gas secara perlahan dan jangan lakukan dengan melepas secara mendadak. Hal ini akan membuat kendaraan tidak akan sempurna menempel aspal.
Pengereman mendadak akan memindah bobot mobil ke depan dan setir akan semakin menarik ke arah ban pecah sehingga mengakibatkan mobil terbalik.Pengereman juga membuat ban yang pecah melipat dan akan mempengaruhi stabilitas mobil.
Pertahankan arah kendaraaan
Tetap genggam kemudi dan pertahankan arah kendaraan agar stabil dengan tindakan counter steering. Jika ban kiri bagian depan atau belakang pecah, maka kemudi akan terasa berat ke kiri sehingga membuat kendaraan miring. Pengemudi dapat memutar stir ke ke kanan agar tetap stabil begitu pula sebaliknya.
Nyalakan lampu sein
Nyalakan lampu sein kiri untuk memberitahu pengendara dibelakang bahwa mobil bergerak ke kiri. Jangan langsung membating stir agar membuat mobil berjalan cepat ke bahu jalan.
Pengemudi harus memepertahankan laju kendaraan hingga membentuk sudut landai untuk bisa mengarahkan mobil ke tepi jalan. Setelah berada di tepi jalan nyalakan lampu tanda darurat atau lampu hazard dan segera lakukan pengereman sampai mobil benar-benar berhenti.
Sebelum perjalanan, disarankan melihat kondisi ban agar mencegah ban pecah saat kendaraan melaju. Untuk mencegah pecah ban, ada beberapa hal yang harus dilakukan. Seperti:
Rutin melakukan pengecekan tekanan udara pada ban, terutama sebelum menempuh perjalanan jauh. Faktor pecah ban saat berkendara karena kurang atau kelebihan tekanan udara. Sesuaikan tekanan udara dengan berat muatan atau tentukan tekanan udara yang direkomendasikan pabrik.
Kemudian cek kondisi ban dari kondisi abnormal seperti adanya retakan, robek dan benjolan hingga tingkat keausan ban. Benjolan pada ban salah satu tanda anyaman benang atau kawat penguat konstruksi ban putus.