Ini Alasan Kenapa Valtteri Bottas Tidak Dihukum Setelah Lakukan Jumpstart di F1 Hungaria!

- Selasa, 21 Juli 2020 | 12:25 WIB
Pembalap Mercedes, Valtteri Bottas. (Instagram/@valtteribottas)
Pembalap Mercedes, Valtteri Bottas. (Instagram/@valtteribottas)

Pada F1 Hungaria 2020, rekan setim Lewis Hamilton, Valtteri Bottas dilaporkan start dari posisi-2. Sebelum lampu mati pertanda seri dimulai, mobil Valtteri Bottas terlihat sedikit maju secara tiba-tiba. Melihat hal itu, Valtteri Bottas langsung menghentikan mobilnya dan membuat dirinya harus kehilangan banyak posisi sebelum melaju di tikungan pertama.

Meski demikian, Bottas tidak dihukum atau penati apapun setelah melakukan hal itu. Biasanya, para pembalap akan diberikan penalti usai melakukan jump start menjelang mulainya balapan. Kok bisa ya? Berikut ini penjelasannya oleh Michael Masi, selaku race director.

"Sesuai regulasi olahraga, permasalahan jump start atau start yang salah dinilai berdasarkan sensor yang dipasang di mobil dengan penerima sinyalnya," ujar Michael Masi mengutip Formula1.com.

"Itu sudah berlaku sejak lama, kupikir terakhir pernah terjadi di Jepang tahun kemarin dan itu punya pengartian yang resmi bahwa data sensor tersebut masih dalam tahap yang bisa ditoleransi, tidak masuk dalam jump start yang melanggar aturan," lanjutnya. 

Sebagai pertimbangan, Bottas tidaklah mendapatkan keuntungan akan hal itu, malah mendapatkan kerugian karena mobilnya harus berhenti terlebih dahulu. Oleh karena itu, sebagian besar tim tidak lontar prores kepada Race Director akan masalah tersebut.

"Hanya satu tim mempertanyakan dan kubilang itu masuk ditoleransi oleh sensor dan mereka tidak mempermasalahkannya," lanjutnya. 

Di sisi lain, Valtteri Bottas pun memberikan komentarnya.

"Aku bereaksi dan aku memencet tombol anti-stall, jadi aku bisa start lagi. Aku kehilangan saat itu, tidak masalah tapi aku kehilangan banyak posisi dan itu menyulitkanku," tegas Valtteri Bottas.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X