Kabarnya, SsangYong meluncurkan kendaraan SUV Tivoli dengan mesin lebih kecil, 1.3 L dibanding sebelumnya 1.5 L di pasar Eropa. Hal ini guna menggenjot kembali penjualan yang lesu karena pandemi COVID-19.
Melansir Kantor Berita Yonhap, pembuat mobil yang berfokus pada SUV tersbebut memang fokus menjual unit Tivoli untuk pasar Eropa.
Beberapa model diantaranya adalah bermesin 1.5 L turbocharged atau mesin diesel 1.6 L yang menjadi mesin andalan pada varian Korando.
Untuk saat ini, SsangYong diklaim harus berjuang akibat kinerja yang memburuk sejak 2017 silam. Pada kuartal Januari-Maret, SsangYong mencatatkan kerugian sekitar 193,54 miliar Won dari sebelumnya 26,12 miliar pada periode tahun lalu akibat masalah produksi terganggu akibat wabah COVID-19.
Untuk penjualan, SsangYong hanya berhasil menjual 30.952 pada Januari-April dengan angka penurunan persen sekitar 33 persen dari 45.908 unit pada periode tahun lalu.
Tidak sampai di situ saja, SsangYong juga terpaksa menunda beberapa tunjungan kesejahteraan bagi karyawan pada September lalu serta memotong sebagian upah dan bonus pada Desember.
