VW Akhiri Beetle, VVC: Evolusi Tren Otomotif

- Minggu, 12 Januari 2020 | 05:41 WIB
VW Beetle. (REUTERS/Imelda Medina)
VW Beetle. (REUTERS/Imelda Medina)

Video akhir perjalanan Volkswagen Bettle berjudul 'The Last Mile', menjadi ungkapan perpisahan mobil legendaris ini dengan seluruh penggemarnya di seluruh dunia.

Maklum, mobil mungil asal Jerman ini memang ikonik. Betapa tidak, ia hidup selama 9 dekade, sejak 1930.

Bagi para penggemar di VW Bettle di Indonesia yang melebur dalam Volkswagen Van Club (VVC), keputusan pabrikan untuk mengakhiri produksi VW Bettle membuat mereka sedih. Namun hal tersebut merupakan keputusan pabrikan mengikuti tren kemajuan otomotif saat ini.

"Mamang sejak Juli 2019 lalu sudah ada penghentian produksi di pabriknya di Meksiko. Kita tentu sedih, karena mobil ini merupakan mobil ikonik yang sudah hidup lebih dari 7 dekade. Tapi VW memutuskan untuk mengikuti kemajuan dunia elektrifikasi dan ingin membuatnya menjadi model yang lebih besar, maka kita harus menerimanya," kata member VVC Octo Budhiarto, saat dihubungi Indozone, Sabtu (10/1/2020).

-
Produksi terakhir VW Beetle. (REUTERS/Imelda Medina)

 

Bagi Octo, mobil ini sangat istimewa. Selain modelnya yang unik, VW Beetle memiliki penggemar yang sangat besar di seluruh dunia, sehingga sebenarnya pasarnya masih sangat besar.

Itu sebabnya VW kodok, nama beken di Indonesia, mulai berevolusi dengan desain baru sejak 2003 dan Volkswagen terus mengembangkannya hingga muncul versi edisi terbatas Beetle pada 2011.

"Saya main VW sejak tahun 80-an. Masih SMA. Mobil ini memang memiliki penggemar yang sangat besar sehingga masih dikembangkan, hingga perubahan desain agar lebih moderen hingga tahun 2003 dan seterusnya," ujarnya.

Terkait ketersediaan sparepart-nya, wartawan senior otomotif ini mengaku masih gampang diperoleh, karena produsen sparepart-nya masih terus berproduksi.

Sebab, pasar dan penggemarnya masih sangat besar. Bahkan banyak juga orang yang masih membangun VW Bettle.

"Kalau sparepart-nya di Indonesia masih banyak. Jadi walaupun stop produksi tidak masalah. Kita sudah terbiasa dari dulu yang kondisi sparepart-nya udah agak jarang," tutupnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X