Mobil Hybrid atau PHEV, Mana yang Cocok untuk Milenial?

- Kamis, 16 Januari 2020 | 15:26 WIB
Ilustrasi mobil. (Envatoelements/Bialasiewicz)
Ilustrasi mobil. (Envatoelements/Bialasiewicz)

Dunia otomotif Indonesia perlahan bergerak ke arah mobil ramah lingkungan dengan kehadiran produk-produk berteknologi tinggi, mulai dari mobil hybrid, Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan mobil listrik.

Saat ini sejumlah pemain otomotif seperti Toyota, Mitsubishi dan BMW sudah menghadirkan mobil-mobil tersebut di pasaran. Seperti Toyota dengan mobil CH-R Hybrid, Mitsubishi punya Outlander PHEV, Nissan memiliki LEAF hingga BMW i3. Sayang, belum semua mobil-mobil canggih tersebut mengaspal secara resmi di Tanah Air.  

Harga masing-masing model mobil d iatas juga berbeda-beda. Untuk Hybrid CH-R misalnya mencapai Rp500-an juta, Mitsubishi Outlander PHEV Rp900-an juta, sementara mobil listrik BMW i3s BEV sekitar Rp1,2 miliar.

Dari sisi harga, mungkin mobil yang cocok untuk milenial adalah mobil hybrid. Namun sebenarnya mobil yang paling tepat untuk Indonesia saat ini adalah PHEV. Karena mobil tersebut bisa di cash di rumah dan nyaris tanpa perawatan selama tak ada masalah pada komponen penunjangnya.

Hal ini seperti dikatakan pengamat otomotif Bebin Djuana. Menurutnya, PHEV cocok lantaran kalau baterainya lowbat bisa di cash di rumah sementara hybrid harus di cash dengan alat khusus sehingga akan ribet.

"Kalau Plug-in (PHEV), sama juga begitu lowbat dalam perjalanan gantian mesin yang hidup melakukan charging. Perbedaanya, kalau yang PHEV sampai di rumah atau di kantor, di tempat charging, bisa di cash di listrik, baterai diisi. Kalau hybrid saja tidak bisa," kata Bebin saat berbincang dengan Indozone melalui sambungan telepon, Kamis (16/1/2020).

Secara perawatannya pun, lanjut Bebib, mobil hybrid yang mengandalkan mesin yang hidup untuk pengecasan tentu akan memakan bahan bakar dan mesinnya cepat butuh servis.

Sementara Plug-in (PHEV), bisa di-cash layaknya smartphone, sehingga tentu lebih hemat dan lebih murah. Biaya perawatannya juga tentu lebih rendah.

"Dari perawatan, kalau hybrid saja berarti kan mesin akan tetap hidup, kalau tetap hidupkan pemakaian bensin lebih banyak, kemudian servis dari mesinnya tentu bisa membuat mesinnya drop. Kan kalau mesinnya hidup terus harus di servis. Kalau PHEV kan bisa di cash seperti handphone. Biaya perawatan PHEV lebih rendah," jelasnya.

Meskipun demikian harga mungkin masih menjadi pertimbangan karena mobil PHEV saat ini masih sangat mahal untuk kalangan milenial.

Pandangan yang sama disampaikan oleh Dedi (24), salah seorang pemilik VW Cherokee. Baginya melihat perbandingan harga dengan rentan yang cukup jauh dan perawatan pilihannya lebih pada model hybrid.

"Saya punya VW Cherokee, ya harganya mungkin dekat dengan hybrid. Saya tidak begitu ikuti, tapi dari pertimbangan harga mungkin saat ini ya mampunya hybrid. Gak tahu kalau ke depan PHEV turun, kanya keren juga, pakai mobil minim servis," singkatnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X