Berkendara motor saat hujan perlu ekstra hati-hati. Permukaan jalan yang basah dan licin, ditambah dengan genangan air pada titik jalan berlubang yang sulit diprediksi membutuhkan kewaspadaan saat bermotor.
Biasanya hal paling lumrah yang membuat orang jatuh pada saat hujan adalah cara pengeremannya. Untuk itu, pengguna motor harus tahu menganalisa kondisi jalan dan bagaimana menyikapinya saat bermotor termasuk cara pengereman yang tepat saat menghadapi jalan yang licin karena basah dan ada genangan air.
Pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu mengatakan saat hujan, jarak pengereman otomatis akan lebih jauh dari pada kondisi kering sehingga kecepatan juga perlu diatur.
“Permukaan jalan pada saat hujan biasanya lebih licin sehingga jarak pengereman mobil atau motor akan lebih jauh dan perlu diperhitungkan dengan baik, agar tidak jadi slip dan sebagainya,” kata Jusri pada Indozone di Jakarta, Selasa (10/12).
Jusri mengingatkan agar pengendara motor tidak melakukan pengereman darurat saat hujan karna ketika secara spontan ia melakukan pengereman darurat maka motor bisa mengalami slip, terguling atau tergelincir.
"Jangan lakuakn pengereman darurat atau menarik tuas rem dengan spontan. Yang ada pasti jatuh. Roda yang terkunci penuh secara tiba-tiba di jalan licin, otomatis membuat motor tergelincir dan jatuh," terangnya.
Untuk itu, ia menegaskan agar membawa motor di saat hujan memperhitungkan kecepatan dan proses pengereman harus direncanakan. Tidak asal menarik tuas rem. Dan hal lain yang penting adalah menjaga konsentrasi.
"Jaga kecepatan yang memungkinkan pengereman terukur. Lakukan dengan halus dan bertahap. Jangan coba-coba menaruh jari di tuas rem karena saat kaget dengan objek tertentu yang melintas, spontan tuas rem ditarik dan berakibat buruk," ujarnya.
