Speak Up! Gen Z Resah Tarif Ojol Naik karena Bisa Mengurangi Jatah Uang Jajan, Tapi...

- Kamis, 8 September 2022 | 14:41 WIB
Ilustrasi pengemudi ojek online. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/INDOZONE/Fahzry)
Ilustrasi pengemudi ojek online. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/INDOZONE/Fahzry)

Tarif ojek online (ojol) resmi naik per Sabtu, 10 September 2022, membuat generasi muda khususnya Gen Z resah dengan adanya penyesuaian harga tersebut. Mereka mengungkapkan kenaikan tarif berimbas pada pengurangan jatah uang jajan mereka.

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi melakukan penyesuaian tarif ojek daring (online) atau ojol.

"Untuk Zona I dan Zona III terjadi kenaikan sebesar 6 sampai 10 persen biaya jasa. Penyesuaian tersebut dilakukan menyusul kenaikan harga BBM," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno mengutip laman Kemenhub, Kamis (8/9/2022).

Merespons kenaikan tarif ojol, Mufti, mahasiswa Universitas Bina Nusantara (Binus), Jakarta, agak merasa keberatan dengan kebijakan tersebut. Menurutnya, tarif baru tersebut akan membuat jatah uang jajan berkurang.

Meski demikian, ia menerikan keputusan tersebut, dan akan mengurangi bepergian di akhir pekan serta menekan membeli makanan melalui jasa ojol.

“Mengurangi jatah jajan. Mengurangi main. Jadi gua akan jarang main. Sama gua mengurangi pergi di weekend,” kata dia kepada Indozone.

Baca Juga: Mesir Konfirmasi Kasus Pertama Cacar Monyet, Pasien Berusia 42 Tahun

Hal senada juga disampaikan Vellencia, mahasiswi Binus dan Putri, Mahasiswi Universitas Pancasila. Kedunay mengakui tarif baru ojol akan berdampak pada harga produk-produk lainnya. Namun, dia tak menampik perubahan harga akibat adanya kenaikan harga BBM.

“Sebenernya agak agak pusing ya bun. Soalnya makin mahal ke mana-mana. Tapi berhubung BBM seperti Pertalite naik, jadi ya gimana, ya harus naik gak harga ojolnya? Mau tidak mau harus naik karena BBM-nya juga naik,” ujarnya seakan pasrah.

“Sangat mewajarkan sihh karena dari ojol-nya pun nyesuain dari kenaikan harga BBM. Tapi mungkin ada baiknya pemberlakuan kenaikan harga ojol nyaa cmn sementara, karen ada kebijakan dari pemerintah buat kasih bantuan berupa dana transfer umum buat para ojol,” tutur Putri.

Sedangkan Alvin, mahasiswa Kwik Kian Gie agak tidak setuju dengan adanya kenaikan tarif ojol tersebut. Meski begitu, dia bersikap realistis karena melihat adanya kenaikan harga BBM oleh pemerintah.

“Sebenernya tidak setuju karna akan berarti semakin mahal tarifnya, tapi di satu sisi melihat harga BBM naik, dan sebagaimana ojol bekerja menggunakan bensin sebagai pokok utamanya, maka melihat dari sisi ojol akan berlaku adil dan seimbang, tentunya kedua hal ini berhubungan,” tuturnya terasa bijak.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X