Beberapa waktu lalu, pembalap wanita asal Jerman, Sophia Floersch telah mengalami crash yang sangat hebat pada tahun 2018 silam di F3 Makau. Dimana, mobil balap yang dikemudikan oleh dirinya terbang setelah menabrak mobil balap dari anggota lain.
Setelah dibawa ke rumah sakit, Sophia sendiri didiagnosis menderita patah pada bagian tulang belakang. Untungnya, pembalap wanita tersebut tidak mengalami kelumpuhan setelah melakukan operasi selama 17 jam. Bahkan, beberapa bulan kedepan dirinya pun kembali aktif mengikuti balapan dan pada tahun lalu Sophia sendiri pun kembali mengikuti ajang balap F3 di Makau.
Akan tetapi, pembalap berusia 19 tahun tersebut dikabarkan telah menolak ajakan dari bos Ferrari, Mattia Binotto untuk bergabung dengan tim F1. Melansir dari gpblog.com, Sophia sendiri telah menolak tawaran dari Ferrari karena Ferarri akan menggunakan jasa dari pembalap wanita sebagai penguji dan pengembangan di tim Ferrari tersebut.
Disisi lain, Sophia sendiri percaya bahwa hal ini dapat membuat para pembalap wanita berada di belakang layar, padahal pembalap wanita sendiri diharuskan untuk balapan.
Ferrari is looking to add women drivers to the ranks of their Ferrari Driver Academy ????
And Team Principal Mattia Binotto thinks it could happen "very soon"#F1 @ScuderiaFerrari https://t.co/vxxrcTrYn5— Formula 1 (@F1) January 13, 2020
Hal tersebut langsung dituliskan oleh F1 dalam postingan di Instagramnya. Postingan tersebut mengatakan bahwa Ferrari sendiri tengah mencari pembalap wantia kedalam jajaran Ferrari Driver Academy mereka. Dan kepala tim dari Ferrari, Mattia Binotto berpikir bahwa hal ini akan terjadi "segera".
Namun, Sophia sendiri pun telah memberikan tanggapan mengenai postingan tersebut.
What a discussion???? Is this the spirit of modern people???As long as we are just marketing stuff in racing nothing will change. We have to show that we are equal. Proof of concept. Like Michele Mouton. #sophia #racegirl #FIA @fiawim https://t.co/2IBGWi9E9S
— Sophia Floersch (@SophiaFloersch) January 15, 2020
"Apakah ini semangat dari laki-laki modern? Selama ini, kita hanya dianggap sebagai pembawa barang ke pasar dalam perlombaan, dan tidak ada yang berubah. Kita harus menunjukkan bahwa kita setara. Seperti yang dilakukan oleh Michele Mouton"