Saham Tesla Terjun Bebas, Elon Musk Beri Petuah ke Karyawan: Jangan Dipikirin!

- Kamis, 29 Desember 2022 | 15:48 WIB
Ilustrasi Tesla Elon Musk. (REUTERS/James Glover II)
Ilustrasi Tesla Elon Musk. (REUTERS/James Glover II)

Kepala eksektutif Tesla, Elon Musk, meminta karyawan untuk tidak menghiraukan saham perusahaan yang turun hampir 70 persen tahun ini karena permintaan kendaraan listrik melemah dan Musk yang sibuk menjalankan Twitter.

Melalui surat elektronik yang dikirim kepada para staf pada Rabu (28/12/2022) setempat, Musk mengatakan dia yakin bahwa Tesla akan menjadi perusahaan paling berharga di dunia.

Baca Juga: Curhat Pemilik Tesla Model Y yang Tiba-tiba Mogok dan Terkunci di Dalam

"Jangan terlalu terganggu dengan kegilaan pasar saham. Karena kita terus menunjukkan kinerja yang sangat baik, pasar akan mengakuinya. Dalam jangka panjang, saya sangat percaya bahwa Tesla akan jadi perusahaan paling berharga di Bumi," katanya, seperti disiarkan Reuters.

Ia juga mendesak karyawan untuk meningkatkan pengiriman pada akhir kuartal ini, setelah pembuat mobil tersebut menawarkan diskon untuk kendaraannya di Amerika Serikat dan China.

-
Elon Musk saat sedang memperkenalkan Tesla. (REUTERS/Stephen Lam)

"Silakan bekerja keras selama beberapa hari ke depan dan secara sukarela membantu pengiriman jika memungkinkan. Itu akan membuat perbedaan nyata," ujarnya.

Berdasarkan data Refinitiv. analis memperkirakan Tesla akan mengirimkan 442.452 kendaraan pada kuartal keempat.

Anjloknya harga saham telah merugikan nilai saham yang dimiliki oleh karyawan pembuat EV tersebut. Tesla pun menawarkan kompensasi stok untuk sebagian besar karyawan termasuk pekerja pabrik.

Saham perusahaan mengalami rebound pada Rabu, usai merosot 11 persen di sesi sebelumnya, di tengah laporan bahwa pembuat mobil tersebut berencana menjalankan pengurangan jadwal produksi di pabrik Shanghai.

Baca Juga: Fitur Self-Driving Tesla Model S Diduga Sebabkan Kecelakaan di AS

Kabar tersebut tentu memicu kekhawatiran penurunan permintaan di pasar mobil terbesar dunia itu.

Analis Morgan Stanley memangkas target saham mereka menjadi 250 dolar AS (sekitar Rp3,9 juta) dari 330 dolar AS (sekitar Rp5,2 juta). Ia mengatakan, permintaan yang melebihi pasokan dalam dua tahun terakhir akan terbalik menjadi penawaran yang melebihi permintaan pada tahun 2023.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X