Pabrik mobil listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla menghentikan produksi di pabriknya di Shanghai pada Senin (9/5). Penghentian ini diakibatkan masalah pengamanan suku cadang untuk kendaraan listriknya, menurut sumber yang mengetahui masalah ini.
Dikutip dari Reuters, Rabu (11/5/2022), Shanghai kini melakukan penerapan lockdown akibat Covid-19. Sebelumnya, Tesla menguji kemampuan produsen untuk beroperasi di tengah pembatasan.
Penangguhan ini dilakukan tiga minggu setelah Tesla melanjutkan sebagian produksi di pabrik Shanghai pada 19 April menyusul penutupan pabrik selama 22 hari mengikuti penerapan lockdown.
Baca Juga: Marc Marquez Yakin Bisa Bersaing di MotoGP Prancis
Sampai saat ini, tak diketahui pasti kapan masalah pasokan dapat diselesaikan dan Tesla belum mengonfirmasi kelanjutan produksi.
Sebelumnya, Reuters melaporkan Tesla memiliki target untuk meningkatkan produksi di pabrik Shanghai menjadi 2.600 mobil per hari mulai 16 Mei. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengembalikan produksi ke tingkat sebelum pemberlakuan karantina.
Gangguan pada pabrik Tesla di Shanghai telah menjadi salah satu konsekuensi tertinggi dari tindakan China untuk mengendalikan wabah Covid-19 terbesarnya, yang juga telah mengurangi konsumsi, termasuk penjualan kendaraan.
