Bos Petronas SRT: Nyesel Saya Rekrut Valentino Rossi

- Kamis, 2 Desember 2021 | 10:48 WIB
Valentino Rossi. (photo/Dok. Valentino Rossi via Instagram)
Valentino Rossi. (photo/Dok. Valentino Rossi via Instagram)

Seperti yang diketahui, Valentino Rossi telah mengumumkan pensiun di MotoGP bersama tim satelit Petronas Yamaha SRT. Sebelumnya, Valentino Rossi membalap di tim pabrikan Yamaha. Hanya saja, posisi dari Rossi diisi oleh Fabio Quartararo.

Hal itu pun membuat Rossi membalap di tim satelit Yamaha dengan Franco Morbidelli. Meski demikian, performa dari Rossi bersama tim satelit tidak berjalan bagus dan mulus. 

Bahkan, Razlan Razali selaku Bos dari Petronas SRT, yang kini berganti nama menjadi WITHU Yamaha RNF mengaku menyesal merekrut Rossi. Melihat hal itu, dia memberikan komentarnya. 

"Kalau waktu bisa diputar kembali, saya akan memutuskan pada Juni 2021 untuk menerima penawaran pertama Petronas. Tapi saya melakukan negosiasi untuk mendapatkan lebih banyak uang," ungkapnya dalam pernyataan resminya, melansir Speedweek. 

"Sejujurnya, saya tidak seharusnya merekrut Rossi!," jelasnya. 

"Selalu ada anggapan bahwa kami tidak punya pilihan karena merekrut Valentino untuk musim 2021. Ada anggapan bahwa kami di bawah tekanan dari Yamaha. Tapi tidak, ketika itu tidak ada tekanan," katanya. 

Razlan mengatakan dia sempat skeptis bahwa Rossi dapat membawa timnya ke grid terdepan. Hanya saja, prediksi Razlan keliru. Bahkan, pada paruh pertama dari musim 2021, Rossi belum mencerminkan statusnya sebagai pembalap top, dan hanya mampu 3 kali mencetak poin dari 7 balapan pertama. 

Selanjutnya, Rossi juga sempat terinfeksi COVID-19 dan absen dua balapan. Tidak hanya itu saja, Rossi terjatuh saat membalap di Portimao dan Catalunya. Meski demikian, Rossi berhasil mencatat satu pencapaian terbaiknya sebelum pensiun, yaitu berhasil meraih posisi ke-8 saat membalap di MotoGP Austria dalam guyuran hujan. 

"Saya pikir Valentino menempatkan dirinya sendiri di bawah tekanan. Para pembalap muda jauh lebih kencang. Valentino memang membalap lebih baik di waktu putaran daripada sebelumnya, tapi itu tidak cukup. Dia menginginkan kesuksesan, hati dan kepalanya siap tapi badannya tidak," tuturnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X