Lembaga Asuransi untuk Keselamatan Jalan Raya (The Insurance Institute for Highway Safety/IIHS) melakukan uji coba keselamatan kendaraan melalui uji tabrakan tumpang tindih kecil frontal. Dari hasil tes tersebut, Jeep Wrangler tahun 2019 dinyatakan kurang safety atau kurang aman, karena saat terjadi benturan samping, bodi mobil mengalami kehancuran cukup parah hingga terbalik.
Pihak IIHS mengungkapkan bahwa dalam tes sejumlah mobil 4x4 Jeep Wrangler merupakan mobil 4x4 pertama yang terbalik saat terjadi benturan samping. Hal ini berbeda dengan model Jeep sebelumnya yang tidak mengalami hal tersebut.
Salah satu insinyur IIHS mengatakan, bagian bodi yang hancur diikuti dengan kendaraan yang terbalik sangat berisiko bagi penumpang. Apalagi untuk model Jeep Wrangler memiliki pintu dan atap yang bisa dilepas sesuai dengan keinginan pengguna. Ini sangat berisiko.
"Dalam pemeriksaan lebih jauh, Jeep Wrangler juga tidak memiliki airbag gorde samping untuk menjaga penumpang saat mengalami benturan dari samping atau mengamankan tubuh penumpang saat terbalik, sehingga Jeep dianggap kurang memperhatikan sisi keselamatan penumpang." ujarnya, seperti dikutip dari Paultan, Rabu (13/5/2020).
Menanggapi penilaian IIHS, pihak perusahaan induk Jeep Fiat Chrysler Automobiles (FCA) melalui situs resminya mengatakan, mereka tidak mengetahui adanya insiden yang berkorelasi dengan bagian dinamis kendaraan dari hasil tes IIHS dan dan bahwa kendaraannya dirancang untuk sebuah kondisi real bukan simulasi.
Pihak Jeep juga dengan percaya diri mengungkapkan mobil ini memiliki kualitas yang baik sehingga permintaan konsumen terhadap mobil ini terus meningkat dan ha ini menjadi bukti bahwa konsumen yakin dengan kualitas dan kenyamanannya.
Meskipun demikian, IIHS telah mendapat informasi dari FCA untuk mengerjakan perubahan pada beberapa titik mobil Jeep Wrangler dan IIHS akan menguji ulang model begitu perubahan tersebut begitu selesai dikerjakan dan FCA telah menyetujuinya.
