Hasil lembaga Survei Charta Politika mengungkap, kepercayaan masyarakat terhadap Polri alami kenaikan. Salah satu yang memengaruhi kenaikan itu yakni penertiban pelat mobil RF.
"Ada proses upaya pengembalian citra, ada beberapa yang dicoba, beberapa misalnya ada pelat RFS yang menjadi pusat perhatian. Selama ini kita tahu sering sekali pelat RF ini terlihat di jalanan menerobos aturan, merasa kebal hukum," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, dikutip Indozone dari kanal YouTube Charta Politika, Senin (26/12/2022).
Sebelumnya, sikap arogan pengendara pelat RF yang meresahkan pengguna jalan lainnya mendapat perhatian dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca Juga: Jika Bertemu Pelat RF Ugal-ugalan di Jalan, Polisi: Silahkan Masyarakat Beri Sanksi Sosial
Kapolri mengatakan pelat RF kerap disalahgunakan pengendara yang bukan berkaitan dengan kepolisian. Polri bahkan mempersilakan masyarakat untuk memberikan sanksi sosial terhadap pengendara RF yang melanggar lalu lintas.
"Silakan masyarakat untuk bisa memberikan sanksi sosial kalau mereka istilahnya menggunakan pelanggaran itu," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/12/2022).
Selain menertibkan pelat RF bermasalah, kebijakan Polri menghilangkan tilang manual dan fokus pada tilang elektronik turut menambah kepercayaan publik.
"Lalu kemudian terobosan terkait dengan ETLE misalnya atau e-tilang yang tidak lagi membolehkan terjadinya proses tilang manual. Yang seringkali menjadi transaksi, walaupun sekarang sedang dievaluasi," kata Yunarto.
Survei Charta Politika melibatkan 1.220 responden yang diwawancarai secara tatap muka dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei ini +- 2,82 persen.
Baca Juga: Polda Metro Sebut Pengguna Pelat RF Sering Gunakan Bahu Jalan, Jangan Ditiru Ya!
Dalam survei tingkat kepercayaan lembaga tinggi negara, Polri mendapatkan angka 62,4%. Pada September 2022, kepercayaan terhadap Polri mencapai 56 persen. Lalu pada Oktober naik jadi 57 persen dan bulan berikutnya 62,4 persen.
