Minim Pemilik Mobil, Pasar Otomotif Indonesia Masih Potensial

- Kamis, 5 Desember 2019 | 10:30 WIB
Berbagai jenis mobil tampil dalam pameran. (Indozone/Wilfridus Kolo)
Berbagai jenis mobil tampil dalam pameran. (Indozone/Wilfridus Kolo)

Gabungan Agen Tunggal Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) optimis banyak pelaku industri otomotif dunia yang masih tertarik dengan pasar otomotif yang memiliki potensi sangat besar. Hal ini ditunjukan dengan penjualan mobil 10 tahun terakhir yang menyentuh angka 1 juta unit.

Untuk itu, Gaikindo terus mengajak dan mengundang para pelaku industri otomotif termasuk principalnya di negara asing untuk terus meningkatkan investasi untuk membangun pabrik produksinya di Indonesia.

"Kami dari Gaikindo juga menyampaikan kepada pelaku industri, termasuk principal agar silahkan datang ke Indonesia. Pasarnya sangat potensial," kata Sekretaris Jenderal Gaikindo, Kukuh Kumara, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (4/12).

Ia menjabarkan mengapa pasar Indonesia sangat potensial. Berdasakan data Gaikindo, hanya ada 87 orang per 1000 penduduk di Indonesia yang memiliki mobil. Sementara penduduk Indonesia saat ini mencapai 260 juta lebih jiwa dan ini sangat potensial untuk pasar otomotif ke depan.

"Jadi bisa dibayangkan kalau pembelian mobil itu tumbuh dan mereka mampu menambah tiga saja, dari 87 ke 90. Katakan per tiga mobil lagi per 1000 penduduk. Itu pertumbuhannya sudah 750 ribu unit. Bisa dibayangkan besarnya. Apalagi lebih dari itu. Dan ini akan merata di seluruh Indonesia," jelasnya.  

Kukuh juga menilai peraturan pemerintah terkait harmonisasi tarif pajak melalui Peraturan Pemerintah, PM 73 Tahun 2019 yang akan berlaku dua tahun mendatang, bisa menarik pelaku industri otomotif untuk masuk ke Indonesia.

Dalam aturan ini, sederhananya pemerintah akan menentukan tarif pajak kendaraan berdasarkan emisi gas buang dan efisiensi bahan bakarnya. Jadi semakin efisien bahan bakarnya semakin murah pajaknya.

"Dengan tren ini, maka mobil yang diproduksi di Indonesia juga bisa diterima di negara lain dan akan memudahkan kita dalam melakukan ekspor. Ini menarik karena kita bisa menjadi trendsetter sebagai basis produksi kendaraan," tukasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X