Petronas Yamaha SRT atau Petronas SRT adalah pabrikan tim MotoGP yang dikenal dengan misinya orbitkan pembalap muda untuk bersaing di kelas premier. Hal ini dibuktikan dengan perekrutan Franco Morbidelli yang baru menjalani musim perdana yang sulit dengan tim Marc VDS-Honda.
Kemudian, mereka juga merekrut pemuda yang menjadi fenomena baru di kelas MotoGP, Fabio Quartararo. Tetapi, pada musim ini, Petronas SRT malah merekrut sang tertua di timnya, Valentino Rossi. Lantas, mengapa demikian? Melihat hal itu, bos SRT yaitu Razlan Razali memberi alasan dan komentarnya.
"Kami buat pengecualian untuk Valentino Rossi, terutama karena masalah pandemi juga," ungkap Razlan Razali mengutip GPOne.com.
"Yamaha bilang ke kami pada akhir 2019, dan itu situasi normal bahwa kami mengevaluasinya seperti halnya pembalap yang datang dari Moto2 dan Moto3," lanjutnya.
Tentu saja sulit untuk menolak kehadiran Valentino Rossi untuk berada di paddock-nya. Tetapi, Razlan Razali mengaku timnya butuhkan stabilitas dan pembalap yang berpengalaman. Karena itu, Rossi adalah pembalap yang cocok.
"Kami selalu mencari pembalap muda, sukses juga seperti Fabio Quartararo. Tapi punya Valentino adalah hal lain karena bagi kami di 2021, penting untuk punya stabilitas dalam performa untuk kelanjutan tim," jelasnya.
"Di situasi normal, kami akan menarik pembalap dari Moto2, tapi dengan bagaimana kejadian saat ini, akan berisiko memulai pembalap baru dengan tes terbatas, banyak risiko yang dievaluasi, makanya kami memilih Valentino yang sudah tahu motornya dan berpengalaman," pungkas Razlan Razali.
Meski demikian, Razali mengatakan pihaknya tetap akan lebih memilih pembalap muda dibanding pembalap berpengalaman yang pindah dari tim lain untuk kedepannya.
