Volvo Car Group dan Waymo telah menjalin kemitraan strategis untuk menjadikan perusahaan teknologi self-driving milik Google ini menjadi mitra L4 (Level 4) dalam pengembangan mobil otonom atau mobil tanpa pengemudinya.
Keterlibatan perusahaan teknologi dalam pengembangan mobil otonom Volvo agar mempercepat integrasi teknologi self-driving dengan platform kendaraan listrik yang baru, yang telah melakukan pembaruan pada sistem navigasi hingga sensor pejalan kaki, sehingga aman untuk digunakan.
Chief Technology Officer Volvo Car Group, Henrik Green mengatakan Waymo akan memasok teknologi kecerdasan buatan untuk teknologi mobil otonom, sementara Volvo akan merancang dan memproduksi kendaraan. Untuk saat ini, tidak ada rincian lebih lanjut tentang platform dan pasar di mana platform itu akan tersedia.
"Kerjasama ini memiliki potensi untuk meningkatkan keselamatan jalan yang jauh lebih aman dari perangkat sebelumnya. Pengembangan teknologi dalam kerjasama ini untuk merevolusi cara orang hidup, bekerja, dan bepergian. Kemitraan global kami dengan Waymo membuka peluang bisnis baru dan menarik bagi Volvo Cars, Polestar, dan Lynk & Co,” kata Henrik Green, melansir Carscoops, Jumat (26/8/2020)
Kesepakatan antar Waymo yang membentuk afiliasi strategis Volvo Car Group Polestar dan Lynk & Co International, yang akan mendapat manfaat bagi pengembangan teknologi mobil otonom di masa yang akan datang, sehingga tidak hanya untuk perusahaan yang berafiliasi tetapi juga untuk dunia otomotif secara keseluruhan.
CEO Waymo, Adam Frost menambahkan kemitraan ini akan membuka kesempatan bagi mereka untuk memperluas ekspansi teknologi ke berbagai belahan dunia melalui jaringan Volvo yang menjadi salah satu pemain otomotif terbesar di dunia.
"Kemitraan kunci dengan Volvo Car Group ini membantu membuka jalan menuju penyebaran Driver Waymo ke luar negeri di tahun-tahun mendatang, dan merupakan tonggak penting dalam industri kendaraan otonom yang sangat kompetitif," ujarnya
