Serangan Ransomware pada Perusahaan Pipa Sebabkan Kelangkaan Bahan Bakar

- Selasa, 11 Mei 2021 | 14:07 WIB
Tampilan perusahaan gas. (photo/Dok. Carscoops)
Tampilan perusahaan gas. (photo/Dok. Carscoops)

Sejumlah pembuat mobil dilaporkan terkena serangan ransomware, tetapi insiden terbaru dapat memiliki implikasi yang lebih besar. Selama akhir pekan, Colonial Pipeline ungkapkan bahwa mereka adalah korban serangan ransomware dan "secara proaktif membuat sistem tertentu offline untuk menahan ancaman". Sayangnya, hal ini mengakibatkan semua operasi pipa dihentikan sementara. 

Mengutip NBC News, perusahaan itu mengangkut 45% pasokan bahan bakar Pantai Timur serta 2,5 juta barel bensipn, solar, bahan bakar jet, dan produk olahan lainnya setiap hari. Tak perlu dikatakan, gangguan apa pun pada pasokan itu dapat sebabkan sakit kepala besar termasuk harga yang lebih tinggi dan bahkan berpotensi kurangnya bahan bakar. 

Sampai kemarin, jalur utama perusahaan masih offline tapi beberapa garis lateral yang lebih kecil, antara terminal dan titik pengiriman, masih beroperasi. Colonial Pipeline sendiri menambahkan mereka akan menghidupkan kembali "sistem penuh mereka hanya jika kami yakin hal itu aman untuk dilakukan, dan sesuai sepenuhnya dengan persetujuan semua peraturan federal".

Sementara situasinya tetap cair, Departemen Perhubungan bertujuan untuk meningkatkan pasokan bahan bakar dengan cabut sementara beberapa pembatasan pada perusahaan dan pengemudi yang angkut bahan bakar ke Alabama, Arkansas, Delaware, Florida, Georgia, Kentucky, Louisiana, Maryland, Mississippi, New Jersey, New York, Carolina Utara, Pennsylvania, Carolina Selatan, Tennessee, Texas, Virginia dan District of Columbia.

Melihat hal itu, juru bicara AAA yaitu Jeanette McGee memberikan komentarnya.

“Penutupan ini akan berdampak pada pasokan dan harga bensin, tetapi dampaknya akan bervariasi secara regional. Area termasuk Mississippi, Tennessee, dan pantai timur dari Georgia hingga Delaware kemungkinan besar akan mengalami ketersediaan bahan bakar yang terbatas dan kenaikan harga, paling cepat minggu ini.” ungkapnya.

Untungnya, kenaikan itu hanya diharapkan antara 3-7 sen. Namun, semakin lama situasi ini berlarut-larut, semakin besar dampak yang ditimbulkannya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X