Teknologi modern ikut dikerahkan guna membantu perangi pandemi virus corona. Selain alat pengetesan, teknologi canggih seperti kendaraan otonom juga dapat digunakan dalam memerangi virus corona.
Teknologi kendaraan otonom ini mulai digunakan oleh pihak Mayo Clinic di Amerika Serikat sejak akhir Maret lalu. Teknologi ini diklaim dapat membantu para medis untuk melakukan tes virus corona secara massal dengan sistem drive-thru.
Secara fungsi, kendaraan berbentuk bus mini ini diberi tugas untuk memindahkan sampel COVID-19 dari pos ke laboratorium untuk diuji. Nantinya, mobil ini akan berjalan secara otomatis di rute yang bebas pejalan kaki, lintas kendaraan, dan tenaga kerja.
Meski demikian, kendaraan ini dipantau dari pihak pusat komando guna dapat melaju sesuai rutenya. Selain itu, kendaraan otonom ini diklaim dapat melindungi para medis dan pekerja lainnya dari paparan virus corona.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Mayo Clinic pun menjalin kerja sama dengan perusahaan start-up Beep, Naya, serta Otoritas Transportasi di Jacksonville. Hal tersebut dinyatakan langsung oleh CEO Mayo Clinic, Kent Thielen.
"Menggunakan kecerdasan buatan memungkinkan kita untuk melindungi staf dari paparan virus menular ini, dengan menggunakan teknologi kendaraan otonom mutakhir. Kita juga meringankan kerja staf yang berdedikasi untuk merawat pasien," ujar Kent Thielen melansir New Atlas.
