Baru-baru ini, terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan Tesla. Dimana, mobil listrik itu menabrak mobil patroli polisi dan mobil ambulans yang tengah parkir di pinggir jalan. Hal ini disebabkan oleh fitur autopilot pada Tesla.
Kecelakaan ini terjadi di California, Amerika Serikat. Terdapat salah seorang pengemudi berusia 23 tahun tengah berkendara dan dikonfirmasi berada dalam pengaruh zat psikotropika. Di dalam kondisi tersebut, pengemudi mengaku aktifkan fitur autopilot Tesla Model 3 sebelum kecelakaan terjadi.
???? Reminder: Please #SlowDown & #MoveOver when you see flashing lights & vehicles stopped on the side of the road! Today, a Tesla rear-ended a patrol vehicle at the scene of an earlier crash on I-10 EB near Benson. Luckily, our sergeant wasn’t in the vehicle & wasn't hurt. (1/2) pic.twitter.com/WZhUQ10StL
— Dept. of Public Safety (@Arizona_DPS) July 14, 2020
Tesla sebagai perusahaan yang paling berani menyematkan fitur ini pada mobilnya belum menanggapi kecelakaan ini. Kecelakaan yang disebabkan oleh fitur autopilot sudah terjadi berulang kali.
Kecelakaan ini pun disebabkan oleh sinar matahari yang cerah telah menimpu kamera pemindai autopilot TEsla sehingga garis jalan tidak terlihat jelas. Di sisi lain, pengendara beralasan fitur autopilot dalam upaya lolos dari jerat hukum. Padahal, dalam aturannya orang yang berada di belakang kemudi diharuskan bertanggung jawab atas segalanya terlepas dari sistem bantuan pengemudi tersebut.
Untungnya, kejadian ini tidak memakan adanya korban jiwa. Hanya saja, pengendara Tesla alami cedera ringan. Kepolisian mengaku kejadian ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut.