Suzuki Jimny dikabarkan akan stop jualan di pasar negara-negara Uni Eropa (UE) karena tidak mematuhi aturan emisi gas buang CO2 yang akan diberlakukan pada tahun 2020 di wilayah tersebut.
Carscoops, Kamis (23/1/2020) melaporkan bahwa terkait isu tersebut, pihak Suzuki telah menginstruksikan kepada dealer agar berhenti menerima pesanan Jimny baru agar tidak mengecewakan konsumen. Bila kebijakan ini berlaku secepatnya maka Jimny akan ditarik keluar UE awal tahun ini.
Penyebabnya adalah target pengurangan emisi wajib secara bertahap diterapkan mulai tahun 2020, menurut aturan perundang-undangan UE. Mulai 2021, setiap produsen mobil diwajibkan memiliki mobil dengan maksimum emisi gas buang 95 gram CO2 per kilometer.
Dalam regulasi tersebut, setiap perusahaan yang melebihi batas ini, akan dikenakan denda yang sangat besar. Suzuki biasanya tidak memiliki masalah seperti ini karena sebagian besar menjual mobil kecil di Eropa. Sebagian besar model lainnya juga memiliki sistem hybrid ringan berkapasitas 12 volt atau 48 volt.
Namun Jimny yang menggendong mesin bensin 1.5 liter empat silinder K15B memiliki 154 gram CO2 per km dengan transmisi manual lima-percepatan atau 170 gram CO2 per kilometer untuk transmisi otomatis empat-percepatan. Hal ini yang membuat Jimny terpaksa harus angkat kaki dan pensiun dari UE.
Meskipun demikian, dalam laporan yang sama dikatakan Jimny akan kembali ke pasar Eropa tahun 2021 sebagai kendaraan komersial N1. Kategori kendaraan komersial menjadi pengecualian dari aturan emisi gas buang maksimum 95 gram CO2 per kilometer.
Untuk tak mematikan pasar Jimny di UE, Suzuki akan rencananya mengubah Jimny jadi mobil komersial atau pickup dengan melepas kursi belakang dan mengubah interiornya. Kemungkinan ia akan mempertahankan powertrain yang sama.
